JAKARTA - Nomor punggung 20 di sepakbola, khususnya Persija Jakarta sudah identik dengan satu pemain, Bambang Pamungkas. Namun, mantan pemain tim Macan Kemayoran yang kini menjabat sebagai manajer Persija itu tidak semerta-merta mengenakan nomor punggung 20.
Datang ke Persija Jakarta pada 1999, Bepe—panggilan tenar Bambang Pamungkas—tidak langsung mengenakan nomor kebanggaannya tersebut. Ia memakai nomor lain saat Persija berhadapan dengan PSBL Bandar Lampung.
“Jersey Persija pertama saya, merek Reebok musim 1999, dikasih bang Mansyur suruh pakai lawan PSBL Bandar Lampung, nomor punggungnya 24,” ujar Bepe mengutip laman Persija, Jumat (10/7/2020).

Baca juga: Osvaldo Haay Mengaku Pernah Menjauh dari Tuhan
Baca juga: Marc Klok Segera Jadi Warga Negara Indonesia
Bepe pesepakbola lulusan pendidkan dan pelatihan Salatiga, Jawa Tengah menceritakan bahwa nomor punggung 20 bukan favoritnya. Seperti kebanyakan striker, ia menginginkan mengenakan nomor punggung 10. Apalagi nomor itu seusai dengan tanggal lahirnya, 10 Juni 1980.
“Ketika saya main bermain di timnas pra-Olimpiade saya pakai nomor 10. Karena saya striker utama. Selain itu nomor favorit saya. Di Jateng, di diklat (Salatiga) juga memakai nomor 10,” tuturnya.
Namun, saat dia masuk tim nasional (Timnas) nomor punggung 10 sudah dipakai terlebih dahulu oleh seniornya, Kurniawan Dwi Yulianto. Bepe memutuskan untuk menggunakan nomor lain.
Bepe awalnya memakai nomor 18. Dia baru memakai nomor 20 saat ada pergeseran posisi kiper utama Timnas, dan mulai saat itu Bepe mengenakan nomor 20 hingga dia pensiun.