Marc Klok Segera Jadi Warga Negara Indonesia
JAKARTA – Proses gelandang Persija Jakarta asal Belanda, Marc Klok, mendapatkan status warga negara Indonesia (WNI) segera terealisasi. Pemain berusia 26 tahun mengungkapkan dirinya baru saja mengurus berkas administrasi ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Setelah proses administrasi selesai, Klok akan mengucapkan sumpah, menyanyikan lagu kebangsaan (Indonesia Raya) dan melafalkan Pancasila.
“Saat ini memasuki proses administrasi di DPR. Saat ini saya harus menyelesaikan beberapa hal agar proses itu berlanjut ke tahap selanjutnya. Saya sendiri berharap semuanya bisa lancar apalagi di tengah situasi pandemi ini tidak mudah,” ujar Klok di YouTube Persija.
Baca juga: Alasan Gelandang Persija Marc Klok Jadi Vegetarian
Baca juga: Cerita Marc Klok Jalankan Misi 'Hancurkan' Riko Simanjuntak
Perjuangan Klok untuk menjadi WNI tidak mudah. Pasalnya, pergantian menteri di kabinet menyebabkan proses administrasi terhenti di Kementerian Olahraga (Kemenpora). Kemudian datang pandemi Covid-19, yang membuat segala urusan administrasi menjadi lebih rumit.
“Intinya harus bersabar. Setelah proses di DPR rampung, lalu tunggu persetujuan presiden. Setelah itu saya rasa prosesnya sudah selesai dan saya akan resmi menjadi warga negara Indonesia," ujar Klok mengutip laman Liga Indonesia, Kamis (9/7/2020).
Jika proses naturalisasi Klok selesai, Persija mendapat keuntungan untuk menambah slot pemain asing. Pasalnya, aturan Liga 1 hanya memperbolehkan klub peserta liga memainkan 4 pemain asing (3 pemain bebas dan 1 pemain asia).
Selain Klok, pemain asing di Persija yakni Marko Simic (Kroasia), Rohit Chand (Nepal) dan Marco Motta (Italia).
Tim Nasional (Timnas) Indonesia juga mendapatkan keuntungan jika proses naturaliasi Klok selesai dalam waktu dekat. Timnas bisa menggunakan jasanya untuk tampil dalam lanjutan Pra Piala Dunia 2022, Oktober mendatang, atau di Piala AFF.
Klok pertama kali bermain di Indonesia pada 2017. Saat itu ia membela PSM Makassar selama 3 tahun. Kemudian Klok pindah ke Persija Jakarta pada Januari 2020 lalu.
(Ramdani Bur)
