ISTANBUL – Penyerang Galatasaray, Radamel Falcao, bingung kenapa pemain-pemain Bundesliga Jerman dilarang berpelukan atau melakukan selebrasi secara bersamaan seusai mencetak gol. El Tigre –julukan Falcao– menilai jika alasan pelarangan selebrasi berkaitan dengan social distancing, hal itu tidak masuk akal.
Sebab, di sepanjang 90 menit pertandingan, para pemain berjibaku dengan pesepakbola klub lain. Ketika terjadi adu kaki atau badan, para pemain itu saling bersentuhan satu sama lain alias sudah melanggar aturan social distancing. Jadi, kenapa selebrasi gol tidak diizinkan dilakukan secara bersama-sama?
(Selebrasi ala social distancing yang diperagakan personel Dortmund)
“Menyaksikan kembali pertandingan sepakbola dan saya bertanya kepada diri saya sendiri, apa ada alasan khusus yang melarang pemain berpelukan setelah mencetak gol? Selama pertandingan, kontak terus terjadi,” tulis Falcao di akun Twitter-nya, @FALCAO.
BACA JUGA: Jamu Bayern dalam Comeback Bundesliga, Union Pastikan Tampil Sebaik Mungkin
Larangan melakukan selebrasi secara bersama-sama pun diterapkan penyerang Borussia Dortmund, Erling Haaland. Usai membuka gol kemenangan 4-0 Dortmund atas Schalke 04, Haaland berlari ke pinggir lapangan. Di pinggir lapangan, Haaland menari-menari, sedangkan rekan-rekannya melihat penyerang berpaspor Norwegia itu dari jarak sekira dua meter.
Hanya saja, tidak semua klub melakukan selebrasi ala Haaland. Winger kiri Borussia Moenchengladbach, Marcus Thuram, memicu kontroversi. Winger berpaspor Prancis itu mencium sang rekan setim, Ramy Bensebaini, yang membantunya mencetak gol kedua Gladbach di laga kontra Eintracht Frankfurt dini hari tadi.
(Marcus Thuram saat mencium rekan setimnya)
Hal yang sama juga dilakukan bek Hertha Berlin, Dedryk Boyata. Di laga Hoffenheim kontra Herta Berlin dini hari tadi, Boyata terlihat mencium sang rekan setim, Marko Grujic. Hanya saja, kabarnya DFL selaku operator kompetisi enggan memberi hukuman kepada pemain-pemain yang melanggar aturan protokol kesehatan tersebut.
(Fetra Hariandja)