“Kalau saya pemilik klub, tanpa disuruh akan saya lakukan (pembinaan usia muda). Pembinaan usia muda lebih sedikit modalnya dibandingkan pembelian pemain hebat. Jika klub berpikir untuk bagaimana mengelola sepakbola sebagai industry, maka dari sisi teknis harus membina pemain muda,” ujara Indra Sjafri, kepada iNews.id dalam acara Tendangan Bebas Bung Ais, Kamis (14/5/2020).
“Jangan sedkit-sedikit PSSI yang bikin program. PSSI mencari bakat-bakat lain yang tidak tercapai oleh klub. Yang disiapkan (PSSI) wadahnya yakni kompetisi Elite Pro Academy (EPA). Problemnya beberapa klub tidak melakukan pembinaan sendiri, melainkan mencomot dari ssb (untuk berlaga di EPA). Akan saya, benahi nanti,” jelas Indra Sjafri.
“Klub harus memiliki sinergi dengan SSB. Itu adalah peran PSSI, membuat aturan, sistem. Akan tetapi, jika operasionalnya PSSI juga maka manja sekali klub. Klub harus bergerak dan berinovasi sendiri. PSSI telah menyediakan wadah kompetisi. Jangan PSSI terus yang disalahkan,” pungkasnya.
(Ramdani Bur)