MILAN – Pengamat sepakbola, Aldo Agroppi tidak suka dengan gaya kepelatihan Antonio Conte. Hal yang paling tidak disukai Agroppi dari Conte adalah teriakan dan drama yang dibuatnya di pinggir lapangan. Conte yang sekarang melatih Inter Milan dinilainya biasa saja sebagai juru taktik.
Menurut Agroppi, banyak orang terlalu melebih-lebihkan kemampuan Conte. Conte memoles Inter untuk tampil cukup apik pada musim 2019-2020. Inter mampu kompetitif di Liga Italia tetapi Nerazzurri –julukan Inter– gugur di fase grup Liga Champions.
Agroppi menilai apa yang dilakukan Conte di Inter sekarang biasa saja. Pengamat sepakbola itu justru menilai Conte gagal dengan Inter pada musim ini. Sebab, Inter masih tertinggal dari Juventus dan Lazio di klasemen sementara Liga Italia, meski sudah belanja banyak pemain bintang. Selain itu, Inter juga kembali gagal lolos dari fase grup Liga Champions seperti musim lalu.
BACA JUGA:Lippi Percaya Inter Milan Bisa Menjadi Lebih Baik Lagi
Agroppi mengingatkan bahwa Conte dulu pernah dipecat tim sekelas Azzuro (2007) dan Atalanta (2010). Bahkan, Conte juga tidak mampu membawa Tim Nasinal (Timnas) Italia jadi semifinalis Piala Eropa 2016. Agroppi menilai kemampuan melatih Conte tidak jauh berkembang.
“Saya tidak suka Conte karena eksibisionismenya, terlalu banyak teriakan dan drama di layar. Anda tidak akan menang dengan mengenakan sirkus dan melolong. Dia selalu memiliki tim hebat, tetapi juga menderita kekalahan berat. Ketika saya mendengar pembicaraan bahwa dia membawa mental yang kuat ke pasukan Italia, saya merasa geli,” ujar Agroppi, menyadur dari Footbal Italia, Rabu (15/4/2020).
“Conte hanya memainkan bagiannya, itu cocok untuknya ketika dia menang, tetapi ketika dia kalah, dia menjadi tidak tertahankan bagi para pemain dan direktur. Jangan lupa, bahwa Italia bahkan tidak masuk ke empat besar di Piala Eropa. Conte dinilai terlalu tinggi, karena sekali lagi musim ini ia tersingkir dari Liga Champions di babak pertama bersama Inter dan tertinggal di Liga Italia. Ia dipecat oleh Arezzo dan Atalanta,” tandasnya.
(Ramdani Bur)