“Anda hanya perlu menyimak klub-klub tempat Mikel bermain. Jika Anda mengingat kembali Paris Saint-Germain, Barcelona, Rangers, Everton, dan Arsenal. Anda hanya perlu lihat para pelatih yang pernah melatihnya dan para pemain yang pernah ada di sekitarnya,” jelas Cahill, seperti disadur dari Sky Sport, Rabu (15/4/2020).
Baca Juga: Arsenal Selangkah Lagi Amankan Jasa Thomas Partey dari Atletico
“Mikel selalu menjadi pelatih, bahkan saat sebagai pemain. Dia akan menerima informasi, dia mendengarkan, dan dia bisa mencari opsi lain. Pada saat yang sama, dia akan terus berkomunikasi dengan pemain lain,” sambung pria berusia 40 tahun tersebut.
“Sayang, dia tidak bergabung dengan klub yang saya cintai, Everton. Tetapi, di Arsenal ia melakukan pekerjaan luar biasa. Ia memiliki atribut untuk mengubah budaya, bagaimana klub dijalankan, dan menjaga nama besar klub. Kini, Anda sudah dapat melihat bagaimana para pemain terbentuk,” tutupnya.
(Ramdani Bur)