TURIN – Pemain belakang Juventus, Matthijs de Ligt, yakin dirinya sudah cukup betah di Kota Turin. Padahal, di awal kedatangannya, pesepakbola berusia 20 tahun itu sempat kesulitan dengan banyaknya pelanggaran handball.
Seperti diketahui, Matthijs de Ligt datang ke Juventus pada bursa transfer musim panas 2019. Pemain berkebangsaan Belanda itu lebih memilih hengkang ke Italia ketimbang Barcelona dan Manchester United yang juga mengincarnya.
Baca juga: Sarri Tak Punya Niatan Lepas De Ligt
Ketika datang, Matthijs de Ligt mengakui dirinya terkesan dengan sepakbola Italia yang ramah terhadap pemain belakang sepertinya. Akan tetapi, adaptasinya dengan calcio tidak berlangsung dengan mudah karena sering melakukan pelanggaran, terutama handball.
Eks pemain Ajax Amsterdam itu merasa cukup sulit di awal kedatangan karena banyak mata tertuju kepadanya. Apalagi, beberapa kali kesialan menimpanya, seperti gol bunuh diri dan pelanggaran handball. De Ligt sempat merasa dirinya memiliki magnet di tangan.