LONDON – Pelatih Tottenham Hotspur, Jose Mourinho, tak menganggap dirinya gagal jika tak bisa mengantar timnya meraih satu pun trofi musim ini. Sebab, ia datang ke Tottenham saat tim sudah berjalan separuh musim.
Mourinho memang baru resmi menangani Tottenham sejak akhir November 2019. Ia menggantikan peran Mauricio Pochettino yang didepak dari kursi kepelatihan Tottenham setelah rentetan hasil buruk.
Kehadiran Mourinho ke kursi kepelatihan Tottenham tentu saja diharapkan bisa mendatangkan banyak trofi. Sebab, juru taktik asal Portugal itu sendiri diketahui sudah berhasil mencapai banyak kesuksesan bersama tim-tim yang dilatih sebelumnya.
BACA JUGA: Tottenham vs Norwich, Mourinho: Laga Akan Sangat Sulit!
Bersama tim terakhir yang dilatihnya sebelum Tottenham, yakni Manchester United, Mourinho berhasil meraih trofi Community Shield 2017. Tak hanya itu, ia juga mengantar skuad The Red Devils –julukan Man United– menjadi kampiun di pentas Liga Eropa pada tahun yang sama.
Sayangnya, kondisi itu diragukan bisa dicapai Mourinho pada tahun pertamanya menangani Tottenham. Di pentas Liga Inggris, Tottenham semakin jauh dari persaingan gelar juara karena kini tercecer ke tempat ketujuh pada klasemen sementara.
Meski masih bersaing di ajang Piala FA dan Liga Champions, banyak pihak meragukan Tottenham bisa meraih gelar juara. Jika hal itu akhirnya menjadi kenyataan, Mourinho enggan memandang dirinya gagal.
"Tidak, karena saya datang di pertengahan musim, karena saya datang dengan kereta di tengah jalan, karena begitu banyak keadaan sulit. Saya tidak akan merasakannya sama sekali (gagal jika tak bisa membawa Tottenham meraih trofi)," ujar Mourinho, sebagaimana dikutip dari Four Four Two, Rabu (4/3/2020).
(Fetra Hariandja)