Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pergeseran Transfer Juventus, dari Timnas Italia Kini Curi Pemain Liga Champions

Ramdani Bur , Jurnalis-Kamis, 18 Juli 2019 |13:58 WIB
Pergeseran Transfer Juventus, dari Timnas Italia Kini Curi Pemain Liga Champions
Trezeguet usai bobol gawang Italia di final Piala Eropa 2000. (Foto: UEFA.com)
A
A
A

TURINJuventus dulu dikenal kerap mendatangkan pemain-pemain yang memberikan nestapa bagi Tim Nasional (Timnas) Italia. Usai Piala Eropa 2000, Juventus mendatangkan David Trezeguet dari AS Monaco.

Saat itu, Trezeguet menghancurkan mimpi Italia menjadi kampiun Piala Eropa 2000 setelah mencetak gol penentu kemenangan 2-1 Prancis di partai final. Kemudian empat tahun berselang, Juventus menggaet Zlatan Ibrahimovic dari Ajax Amsterdam.

Ibrahimovic selebrasi

(Ibrahimovic usai bobol gawang Italia di Piala Eropa 2004)

Kala itu, Ibrahimovic mencetak gol saat Swedia bermain 1-1 kontra Italia di fase grup Piala Eropa 2004. Mirisnya, saat itu gol dicetak Ibrahimovic pada menit 85. Akibat hasil imbang itu, Gli Azzurri –julukan Italia– gagal lolos ke perempatfinal Piala Eropa 2004 setelah kalah bersaing dari Swedia dan Denmark.

BACA JUGA: Ketika Liga Italia Kembali Jadi Daya Tarik Pesepakbola Top Dunia

Akan tetapi, Juventus mengalami perubahan pergerakan transfer. Mulai 2018, Juventus tak lagi menggaet pemain yang menyingkirkan Italia di Piala Eropa, melainkan mendatangkan pesepakbola yang menumbangkan mereka di Liga Champions.

Pada 2018, Juventus mendatangkan Cristiano Ronaldo dari Real Madrid. Sebelumnya di perempatfinal Liga Champions 2017-2018, Ronaldo berandil besar saat Madrid mengalahkan Juventus dengan agregat 4-3. Saat itu, Ronaldo memborong semua gol yang dicetak Los Blancos –julukan Madrid.

Cristiano Ronaldo selebrasi

(Cristiano Ronaldo usai bobol gawang Juventus di perempatfinal Liga Champions 2017-2018)

Kemudian setahun berselang, giliran Matthijs De Ligt yang diboyong Juventus dari Ajax Amsterdam. De Ligt berandil besar saat Ajax menang 2-1 atas Juventus di Stadion Allianz. Saat itu, gol kemenangan Ajax dicetak De Ligt lewat sundulannya, sekaligus memastikan Die Amsterdammers –julukan Ajax– melaju ke semifinal Liga Champions 2018-2019.

Juventus bisa menghentikan siklus unik di atas dengan satu cara, yakni memenangi trofi Liga Champions 2019-2020. Dengan meraih trofi si Kuping Besar, berarti tak ada tim maupun pemain yang mampu menghentikan kiprah si Nyonya Tua di Liga Champions.

(Ramdani Bur)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement