TURIN – Juventus selangkah lagi mendapatkan tanda tangan bek sekaligus kapten Ajax Amsterdam, Matthijs De Ligt. Hal itu terjadi setelah pada akhir pekan lalu, wakil presiden Juventus Pavel Nedved mengadakan pertemuan dengan agen De Ligt, Mino Raiola.
Untuk mendatangkan De Ligt, manajemen Juventus mengeluarkan 70 juta euro (Rp1,12 triliun). Setiap tahunnya, De Ligt akan menerima bayaran 12 juta euro atau setara Rp193,4 miliar. Mengapa De Ligt memilih Juventus? Padahal, tawaran yang diberikan Barcelona (75 juta euro) lebih besar ketimbang Juventus.

Usut punya usut, itu karena De Ligt melihat lebih memiliki masa depan jika bergabung bersama Juventus. Bersama Juventus, bek 19 tahun itu bakal bermain sebagai pemain reguler, sesuatu yang belum tentu didapatkannya bersama Barcelona.
BACA JUGA: Rabiot Resmi Jadi Pemain Juventus, De Ligt Menyusul
Selain itu, potensi De Ligt juga diprediksi bakal lebih bersinar bersama Juventus. Sebab, Juventus ditangani pelatih yang andal dalam memanfaatkan situasi set piece, Maurizio Sarri. Sarri diketahui memiliki 33 cara model set piece yang bisa diandalkan untuk mencetak gol.
Kebetulan, De Ligt sangat piawai menciptakan gol melalui situasi di atas. Terbukti sepanjang musim 2018-2019, De Ligt mengemas tujuh gol dan semuanya tercipta dari situasi bola mati. Bahkan, salah satu golnya dicetak De Ligt ke gawang Juventus [ada leg II perempatfinal Liga Champions 2018-2019.

Satu lagi, Sarri juga bakal memanfaatkan De Ligt sebagai ball playing defender. Sarri selalu memanfaatkan kemampuan pemain belakang untuk membangun serangan dari baris paling terbawah. Sewaktu menangani Napoli, Sarri memercayakan tugas tersebut kepada Raul Albiol. Kemudian di Chelsea, David Luiz yang mengemban peran tersebut.
Karena itu, kualitas De Ligt akan benar-benar terpakai bersama Juventus. Sekarang tinggal menanti kapan De Ligt diperkenalkan sebagai pemain anyar si Nyonya Tua.
(Ramdani Bur)