Sayangnya, PT. LIB yg kini dinahkodai duet Exco PSSI, Gusti Randa dan Dirk Soplanit, serta mayoritas klub lain justru menginginkan kompetisi segera bergulir.
LIB berdalih mereka terbebani keputusan kongres agar kick-off di bulan Mei. Padahal amanat kongres juga mengatakan bahwa kasus match fixing yg sampai menyeret anggota Exco harus dituntaskan.
"Persipura tidak diam saja. Kami terus mengikuti perkembangan dan kami lihat komite ad-hoc Integritas tidak menghasilkan apa-apa," tukas Bento.
"Jangan sampai liga menganggap sepi kasus match fixing. Tidak ada keputusan hukum sepakbola terkait mereka yg terlibat pengaturan skor, sehingga menimbulkan kesan mengabaikan apa yang sudah dilakukan kepolisian lewat satgas," terangnya.

Sementara mayoritas klub berdalih sudah terlanjur kontrak dengan pemain sehingga tidak berani menunda kick off terlalu lama. Apalagi menunggu sampai proses bersih-bersih skandal match fixing tuntas oleh PSSI.