Sebab, prestasi terbaik PSG di Liga Champions semenjak dipegang Nasser hanyalah lolos ke perempatfinal. Hal itu dicapai PSG pada musim 2012-2013, 2013-2014 dan 2015-2016. Bahkan pada tiga musim terakhir, langkah PSG selalu terhenti di 16 besar!
Bisa dibilang, kerap kali PSG tersingkir dari Liga Champions karena dilanda nasib apes. Ambil contoh pada 2012-2013 dan 2013-2014, yang mana PSG tersingkir karena kalah agresivitas gol tandang, persis seperti musim ini.

Pada 2012-2013, mereka disingkirkan Barcelona (3-3), semusim kemudian giliran Chelsea yang melakukannya (3-3). Bahkan pada 2016-2017, nasib lebih tragis dialami PSG. Pada leg I 16 besar, mereka menang 4-0 atas Barcelona sehingga satu kaki PSG sudah tiba di perempatfinal. Sayangnya, Edinson Cavani dan kawan-kawan kalah 1-6 di leg II sehingga gagal lolos ke perempatfinal setelah kalah agregat 5-6 dari Barcelona.
(Ramdani Bur)