SEMARANG – Final kompetisi sepakbola Indonesia Sejahtera dengan memperebutkan Piala Hary Tanoesoedibjo di lereng Gunung Ungaran Kabupaten Semarang berlangsung seru. Tim Coblong dari Desa Pakopen Kecamatan Bandungan harus mengakui keunggulan Tim kesebelasan Blater, Jimbaran, Bandungan, melalui drama adu penalti.
Sekira 4.000 warga yang memadati lapangan Desa Pakopen sejenak menahan napas ketika pemain dari Blater bersiap menendang bola. Dengan kekuatan penuh, bola pun melesat cepat hingga mampu merobek pertahanan penjaga gawang lawan. Seketika penonton berdiri, sambil bersorak-sorai merayakan kemenangan.
Wakil Ketua Umum Partai Perindo, Syafril Nasution, yang berdiri di sudut lapangan tampak tersenyum menyaksikan kehebohan warga. Dia menyatakan kompetisi tersebut sengaja digelar untuk mencari bibit-bibit baru pemain sepakbola. Untuk itu, ke depan kompetisi serupa akan kembali digelar agar semakin banyak atlet baru yang meramaikan persepakbolaan di Indonesia.
BACA JUGA: Peduli Kemajuan Sepakbola, Grind Perindo Bentuk Akademi Sepakbola
“Luar biasa ini. Penonton yang datang memadati lokasi final pertandingan ini mencapai ribuan orang. Tak kurang dari 4.000 warga yang hadir menonton. Kompetisi ini diikuti oleh 32 tim dari Kabupaten Semarang dan digelar selama satu bulan,” ujar Syafril di sela menyaksikan final antara tim kesebelasan Coblong vs Blater, MInggu (25/11/2018).