LIVERPOOL – Bek tengah Liverpool, Ragnar Klavan, menyanjung rekan satu timnya Trent Alexander-Arnold sebagai aset berharga di masa depan nanti. Trent mampu menggantikan peran Nathaniel Clyne yang mengalami cedera punggung, sehingga harus absen di sebagian besar pertandingan Liverpool musim ini.
Pada musim ini Trent menjadi sosok penting yang menjaga bagian kanan pertahanan Liverpool. Penampilan Trent telah mampu membuat pendukung setia Liverpool melupakan sejenak kehadiran Clyne.

Trent Alexander-Arnold (Foto: Reuters)
Trent menjelma dari pemain muda minim pengalaman menjadi pemain yang diperhitungkan karena selalu tampil pada pertandingan-pertandingan besar yang dihadapi Liverpool. Bahkan, hingga Liverpool menginjak babak semifinal Liga Champions 2017-2018, Trent selalu terlihat di sisi kanan pertahanan The Reds –julukan Liverpool.
BACA JUGA: Lewandowski Tajam Kontra Madrid, namun Tidak saat Berseragam Bayern
Klavan yang baru bergabung dengan Liverpool pada awal musim lalu pun turut senang atas perkembangan Trent. Penampilan pemain berpaspor Inggris yang impresif itu menjadi keuntungan tersendiri bagi lini belakang Liverpool.
“Tentu saya sangat terkesan dengan penampilan Trent. Akan tetapi, sesungguhnya ketika pertama kali saya hadir di sini (Liverpool), saya tahu dia (Trent) memiliki segalanya untuk menjadi yang terbaik,” ungkap Klavan, seperti yang diwartakan Liverpooloffside, Rabu (2/5/2018).

Trent Alexander-Arnold (Foto: Reuters)
“Sudah jelas bagi saya, ketika hadir ke sini dan melihat dia berkembang menjadi lebih baik lagi. Dia adalah sosok pekerja keras dan ini sangat membantu dirinya menjadi pemain hebat. Ia memiliki segala atribut itu dan berada di jalan yang tepat,” lanjut pemain berpaspor Estonia tersebut.
BACA JUGA: Ketajaman Ronaldo di Bernabeu Jadi Ancaman bagi Bayern
Liverpool sendiri akan kembali berlaga pada leg II semifinal Liga Champions kontra AS Roma di Stadion Olimpico, Kamis 3 Mei 2018, dini hari WIB. Trent dipercaya akan tampil kembali sebagai pemain inti pada laga tersebut.
Liverpool dipercaya akan tampil seperti biasa dengan sepakbola menyerang dan pressing ketat ala Klopp. Hal itu dilakukan demi mengantisipasi kebangkitan Il Lupi –julukan Roma–, seperti pada laga leg II perempatfinal Liga Champions di mana Roma mampu melakukan comeback memukau atas lawannya Barcelona. Roma mampu menundukkan Barcelona dengan tiga gol tanpa balas, sehingga berhak menginjakkan kaki ke semifinal guna berhadapan dengan Liverpool.
(Fetra Hariandja)