BUKAN rahasia lagi bahwa saat ini perseteruan sedang terjadi di dalam kubu Arsenal. Pasalnya, sebagian besar fans menginginkan agar Manajer Arsenal, Arsene Wenger, segera lengser dari jabatannya. Meski manajer berjuluk The Professor itu sempat membuat Arsenal Berjaya, namun dalam beberapa musim terakhir dapat dikatakan kalau tim asal London Utara itu kesulitan bersaing memperebutkan gelar juara.
Terakhir kali Arsenal mengangkat trofi juara Liga Inggris adalah pada musim 2003-2004. Sejak saat itu, Arsenal hanya tampil sebagai tim penghibur saja. Walau Wenger masih yakin kalau dengan kemampuannya bisa membuat tim berjuluk The Gunners itu kembali Berjaya, tetapi para fans nyatanya telah jenuh dengan performa Arsenal yang tidak ada peningkatan di setiap musimnya.
Berikut adalah lima alasan Arsene Wenger wajib meninggalkan Arsenal:
5. Arsenal secara bertahap semakin memburuk

Seperti diketahui, Arsenal tak pernah lagi merasakan gelar juara Liga Inggris sejak 2004. Namun, yang membuatnya semakin parah, dari musim ke musim tim berjuluk Meriam London itu justru mengalami penurunan prestasi. Apabila sebelumnya Arsenal kerap dikenal sebagai tim yang hanya bisa finis di jajaran empat besar, kini Meriam London justru harus terdepak dari jajaran The Big Four.
Pada musim 2016-2017, Arsenal hanya finis di posisi kelima. Maka dari itu, di musim ini tim besutan Wenger tersebut hanya bisa bermain di kancah Liga Eropa. Namun, di musim ini prestasi Arsenal di liga domestik justru semakin terpuruk. Saat ini Arsenal menempati posisi keenam dengan koleksi 54 poin. Arsenal harus waspada karena apabila di akhir musim ia disalip oleh Burnley yang kini berada satu strip di bawahnya dengan selisih dua angka, maka mereka tak bisa berlaga di Eropa musim depan.
4. Arsene Wenger kehilangan pesonanya

Di masa lalu Arsene Wenger merupakan sosok yang manajer yang luar biasa. Dengan kemampuannya, ia bisa membawa Arsenal menjadi tim yang ditakuti di Liga Inggris. Kendati begitu, seiring berjalannya waktu, manajer asal Prancis itu seolah kehilangan pesonanya. Arsenal menjadi tim yang cukup sering menuai kekalahan dan Wenger pun telah kehilangan rasa cinta dari para fans.
Banyak yang meyakini bahwa alasan Wenger tetap bertahan di Arsenal adalah karena ia ingin membawa The Gunners kembali berjaya dan memenangkan lagi hati para fans. Namun, pada kenyataannya yang terjadi justru sebaliknya, di mana Arsenal tak kunjung membaik dan fans semakin ingin melihat Wenger hengkang. Maka dari itu, satu-satunya cara agar Wenger bisa memenangkan hati para fans lagi adalah dengan dirinya meninggalkan Arsenal.
3. Fans sudah geram dengan Arsene Wenger

Alasan paling utama bagi Arsene Wenger lengser dari jabatannya saat ini adalah karena para fans Arsenal sudah tidak menaruh kepercayaan lagi kepada The Professor. Hal tersebut bisa dilihat dari banyaknya seruan para fans yang bernadakan ‘Wenger Out.’ Bahkan seruan tersebut telah menggema seantero jagat dunia maya dengan diberi tagar (tanda pagar/hastag).
Kegeraman fans terhadap Wenger semakin menjadi karena mereka tak lagi menyaksikan secara langsung pertandingan Arsenal di kandang. Dalam beberapa kesempatan, terlihat banyak kursi yang kosong di Emirates Stadium kala Arsenal sedang berlaga. Ini merupakan sebuah sinyal kalau fans sudah tidak percaya lagi dengan kemampuan Wenger dan permainan Arsenal saat ini.
2. Restrukturasi skuad Arsenal

Dalam beberapa musim terakhir Arsenal tidak lagi dikenal sebagai tim yang berorientasi terhadap gelar juara, namun lebih kepada keuntungan financial semata. Hal tersebut terlihat dari proses transfer The Gunners, yang tentunya didalangi oleh Arsene Wenger.
Para fans sering dibuat kesal karena para pemain utama Arsenal kerap dijual ke klub lain apabila mendapatkan penawaran yang sesuai. Sebagai gantinya, Arsenal tak pernah mendapatkan pengganti yang sepadan. Bahkan The Gunners justru mencoba mencari keuntungan dengan membeli para pemain yang memiliki harga murah, namun kualitasnya jauh berbeda.
1. Arsene Wenger terlalu baik dan lembut

Sifat Arsene Wenger yang terlalu baik dan lembut kepada para pemain utamanya nyatanya menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. Pada berbagai kesempatan, Wenger kerap menurunkan pemain yang itu-itu saja. Kendati pemain tersebut berbuat ulah atau bermain buruk, namun pada pertandingan berikutnya Wenger akan tetap menurunkan pemain yang sama.
Wenger bagaikan seorang yang naïf, yang meyakini pemainnya tersebut akan bermain apik pada akhirnya. Hal tersebut tentunya kontras dengan apa yang ditunjukkan oleh pelatih Chelsea, Antonio Conte, dan pelatih Manchester United, Jose Mourinho.
Conte tak ragu mencoret Diego Costa dari skuadnya lantaran sang striker berbuat ulah. Padahal, pada musim lalu Costa merupakan pemain yang berjasa besar mengantarkan Chelsea juara Liga Inggris. Sementara Mourinho, ia tak ragu mencadangkan Paul Pogba, yang meski memiliki potensi besar, tetapi belum menunjukkan performa yang memuaskan.
(Fetra Hariandja)