Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Nasib Sial yang Hampiri Man United Musim Ini, Nomor 1 Paling Apes

Nyimas Ayu Triana Yustri , Jurnalis-Rabu, 03 Januari 2018 |18:09 WIB
5 Nasib Sial yang Hampiri Man United Musim Ini, Nomor 1 Paling Apes
Man United dinaungi nasib sial musim ini. (Foto: AFP/Dimitar Dilkoff)
A
A
A

HINGGA pekan 22 Liga Inggris 2017-2018, Manchester United menempati urutan kedua. Mereka berselisih 15 poin di bawah pemimpin klasemen, Manchester City. Selanjutnya posisi tiga ditempati Chelsea yang tertinggal dua poin dari Man United.

Ada banyak faktor yang membuat Man United tertinggal jauh dari Man City. Jika saja faktor-faktor di bawah ini tidak menimpa Man United, bukan tak mungkin tim asuhan Jose Mourinho akan berdiri kukuh di puncak klasemen.

Berikut 5 nasib sial yang menghampiri Man United musim 2017-2018, dikutip dari Sportskeeda, (3/1/2018):

5. Paul Pogba Sering Absen

(Foto: REUTERS)

Pogba tampil dominan bersama Man United musim ini. Di awal musim, II Polpo –julukan Pogba – jadi motor serangan Setan Merah. Namun, ketika Pogba mengalami cedera pada September dan harus absen hingga November, kualitas Man United mengalami penurunan.

Rasio gol dan poin Man United jauh lebih baik ketika Pogba turun, ketimbang gelandang berusia 24 tahun itu absen karena cedera ataupun akumulasi kartu. Saat Pogba mentas, Man United meraih rata-rata 2,6 poin dan mencetak 3,2 gol per pertandingan. Namun, ketika Pogba tak merumput, Man United hanya mengemas 1,8 angka dan mendulang 1,5 gol per laga.

4. Daftar Cedera yang Terus Bertambah

(Foto: REUTERS/Andrew Yates)

Daftar cedera personel Man United semakin meningkat di musim ini dan itu menurunkan kualitas permainan tim. Kualitas tim tampak menurun tanpa adanya Eric Bailly, Marouane Fellaini, Michael Carrick, Antonio Valencia, Zlatan Ibrahimovic dan Romelu Lukaku yang semuanya absen akibat cedera.

Terbukti di periode Desember atau ketika nama-nama di atas mengalami cedera, Man United hanya mengemas 12 poin, dari angka 21 maksimal yang bisa diraih di tujuh pertandingan Liga Inggris.

3. Manchester City Pegang Status Tak Terkalahkan

(Foto: REUTERS/Darren Staples)

Tak dapat disangkal lagi, Man City menjadi sorotan di Liga Inggris musim ini. Man City belum merasakan kekalahan dengan mengemas 20 menang dan dua imbang, serta mengoleksi 62 poin.

Hal itu membuat Man City mantap duduk di posisi teratas klasemen sementara Liga Inggris 2017-2018. Man City kali ini merupakan pesaing berat bagi Man United. Gaya menyerang The Citizens –julukan Man City– yang sangat indah membuat mereka enak untuk disaksikan.

Karena itu tak heran, Man City saat ini unggul 15 angka dari Man United di posisi dua. Tertinggal 15 poin membuat Man United benar-benar ingin membalap sang pemimpin puncak klasemen. Namun, untuk mengejar ketinggalan poin yang cukup banyak bukanlah hal yang mudah. Terkecuali jika ada keajaiban untuk Man United.

2. Taktik Permainan Mourinho Belum Cukup Bagus

(Foto: AFP/Ben Stansall)

Mourinho memberi arahan kepada anak asuhnya untuk bermain defensif di hampir semua laga. Namun, banyak kritikan yang menyatakan, taktik bertahan yang diberikan Mourinho tidak cukup bagus dan tidak layak dimainkan di laga besar. Alhasil, pemain Man United yang ingin tampil impresif pun kesulitan membobol gawang lawan.

Ambil contoh, hasil imbang tanpa gol melawan Liverpool pada 14 Oktober 2017 . Sebelum pertandingan itu, Setan Merah –julukan Man United– memang sengaja hanya mengincar satu poin. Karena itu, Mourinho memutuskan untuk bermain defensif. Benar saja, skor imbang 0-0 pun bertahan hingga akhir laga.

Lantaran selalu menerapkan permainan bertahan, performa Man United mengalami penurunan yang signifikan di musim ini. Hal itu membuat Man United saat ini, sulit menyaingi tim era kepelatihan Sir Alex Ferguson yang suka bermain menyerang.

1. Pemain Tidak Konsisten

(Foto: Oli Scarff/AFP)

Banyak pemain Man United musim ini bermain tidak konsisten. Contohnya gelandang Henrikh Mkhitaryan. Sempat bersinar di awal musim, namun sekarang permainannya tampak menurun dan terbilang mengkhawatirkan. Kemudian pria berpaspor Armenia itu saat ini lebih banyak mentas dari bangku cadangan.

Begitu juga dengan Romelu Lukaku. Ia memulai musim ini dengan cemerlang, dengan menyumbang tujuh gol dari tujuh pertandingan Liga Inggris di awal. Namun, semakin ke sini performa Lukaku tampak menurun. Pemain depan asal Belgia itu hanya menghasilkan tiga gol dalam 14 pertandingan berikut. Hal ini memperlihatkan ketidakkonsistenan personel Setan Merah.

(Ramdani Bur)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement