4. Johan Cruyff (Belanda, 3 trofi)
(Foto: AFP)
Cruyff merupakan pemain andalan Rinus Michels saat menerapkan permainan total voetbal bersama Tim Nasional (Timnas) Belanda di era 1970-an. Saat itu, Cruyff mengantarkan Belanda dua kali lolos ke final Piala Dunia (1974-1978), meski akhirnya takluk dari Jerman Barat dan Argentina.
Sementara dalam kurun 1970-1973, Cruyff membawa Ajax Amsterdam juara Liga Champions tiga musim beruntun. Karena itu tak heran, Cruyff yang wafat pada 24 Maret 2016 sanggup menyabet tiga trofi Ballon d’Or. Sebut saja pada 1971, 1973 dan 1974.
Pada 1971, Cruyff mengungguli Sandro Mazzola (Italia) dan George Best. Selanjutnya pada 1973 giliran Dino Zoff (Italia) dan Gerd Muller (Jerman) yang dikalahkan pria yang sewaktu aktif bermain beroperasi sebagai pengatur serangan itu.
Sementara setahun berselang atau pada 1974, Cruyff mengungguli Franz Beckenbauer (Jerman) dan Kazimierz Deyna (Polandia). Padahal pada 1974, Beckenbauer mengalahkan Cruyff di final Piala Dunia 1974. Hal itu menunjukkan bahwa kesuksesan di level individu lebih dihitung di Ballon d’Or, ketimbang prestasi bersama tim.