LONDON – Didier Drogba masih belum bisa melupakan kenangan manis saat membawa Chelsea meraih trofi Liga Champions 2011-2012. Drogba menilai, golnya ke gawang Bayern Munich yang merupakan lawan Chelsea di final Liga Champions musim tersebut tak pernah bisa dipercayainya.
Dalam laga yang dilangsungkan di Stadion Allianz Arena itu, Die Roten –julukan Bayern– unggul lebih dulu lewat tandukan Thomas Muller pada menit 83. Meski kebobolan ketika waktu normal menyisakan tujuh menit, Chelsea yang saat itu dilatih Roberto Di Matteo tidak patah arang.
Hasilnya terlihat pada menit 88. Memanfaatkan sepak pojok Juan Mata, Drogba berhasil mengalahkan Jerome Boateng dalam duel udara. Selanjutnya, tandukan pesepakbola berpaspor Pantai Gading itu berhasil merobek gawang Bayern kawalan Manuel Neuer.
Skor 1-1 bertahan hingga waktu normal berakhir dan 2 x 15 menit. Alhasil, laga dilanjutkan ke babak adu tendangan penalti. Pada babak adu tos-tosan itu, Mata dipercaya sebagai penendang pertama kubu Chelsea.
Namun, tembakannya dapat diantisipasi Neuer. Beruntung bagi Chelsea, setelah dua algojo Die Roten –julukan Bayern– yakni Ivica Olic dan Bastian Schweinsteiger gagal menjalankan tugas. Selanjutnya, menang atau tidaknya Chelsea ada di pundak Drogba sebagai eksekutor penalti terakhir.
Dengan tenang, Drogba berhasil mengecoh Neuer dan Chelsea sukses menjadi kampiun. Trofi Liga Champions itu merupakan yang pertama diraih Chelsea sepanjang berdirinya klub.
“Mencetak gol di partai final, tepatnya pada menit 88 merupakan hal tidak dipercaya. Saya pikir itu salah satu gol saya yang tidak terduga. Terima kasih Juan Mata telah membuat saya merealisasikannya (mencetak gol). Gol itu terjadi dua menit jelang pertandingan berakhir dan muncullah sejarah,” kata Drogba mengutip dari Daily Star, Jumat (14/4/2017).
(Ramdani Bur)