CIBUBUR - Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON) terus memberikan perhatian kepada para atlet atau pemain yang mengalami cedera. Salah satunya adalah Hapidin, mantan striker Persibat Batang yang sempat ingin menjual sepatu emasnya untuk membiayai pemulihan cedera pada tulang kering kaki kirinya yang patah.
Cedera yang didapat Hapidin itu kala melakoni tarkam di tahun 2015 lalu, di mana sebelumnya striker kelahiran Bandung tersebut pernah mengalami patah tulang di tempat yang sama, sehingga lantaran tidak memiliki biaya, dirinya hanya melakukan terapi di Surabaya.
Pihak Kemenpora merespon cepat apa yang dialami Hapidin. Di RSON, pemain yang kini berusia 25 tahun itu sudah melakukan serangkaian pemeriksaan, seperti rekam medik, pemeriksaan di poli klinik, anamnesis, pemeriksaan fisik, postur, laboratorium, radiologi, pemeriksaan total body composition (TBC), pedoscan serta yang lainnya.
Penangan tersebut langsung didapat Hapidin setelah dirinya dijemput pada pukul lima pagi di Stasiun Gambir oleh staf medis dengan menggunakan ambulan RSON, Kamis (2/3/2017).
“Setelah melalui serangkaian pemeriksaan, pasien di diagnosis adanya bagian tulang yang patah dan adanya pengapuran di sendi pergelangan kaki, disertai adanya infeksi dan alergi, kini masih terus di monitor melalui serangkaian tes" ucap Dr. dr. Basuki Supartono lewat pres rilis dari Kemenpora.