Seketika setelah bola dilontarkan mesin, nantinya ada satu kotak yang akan menyala hijau dan seketika itu pula setelah satu kali sentuhan kontrol, si pemain yang berada di lingkaran di tengah lapangan harus bisa menendang bola ke kotak berlampu hijau.
Salah satu pelatih akademi muda Dortmund, Mark Pulisic menjelaskan, bahwa alat ini biasanya dikendalikan dari sebuah ruangan yang sudah canggih komputernya. Namun, belum lama ini teknologi pembinaan ini sudah bisa dikendalikan hanya dalam genggaman!
“Kini saya sudah bisa mengendalikan mesin-mesin (pelontar bola) itu di tangan saya. Melalui aplikasi iPhone yang disambungkan dengan software mesin,” terang ayah mittelfeldpieler (gelandang) Dortmund, Christian Pulisic tersebut.
“Alat ini meningkatkan (kemampuan) sentuhan pertama pemain. Alat ini sekarang sudah digunakan tidak hanya untuk tim senior, tapi juga tim U-9 sampai U-19. Kecepatan maksimal bola bisa diatur adalah 100 kilometer (km) per jam. Tapi untuk ukuran pemain profesional, 60-70 km per jam sudah cukup cepat,” tambah pelatih tim U-10 Dortmund asal Amerika Serikat itu.