Indonesia Tak Terlalu Mengecewakan

Lima tendangan dilepaskan pemain FC Porto ini, satu menjadi gol, satu menerpa mistar, dan tiga diselamatkan Made Wirawan. Kredit juga layak diberikan kepada bek-bek Indonesia yang tidak terlalu banyak melakukan kesalahan menghadapi tim dengan level lebih tinggi.

Ball possession mutlak dikuasai The Indomitable Lion, baik selama babak pertama maupun kedua. Sejatinya performa Kamerun lebih prospektif di fase kedua karena pemain tak lagi terlihat 'malas' seperti paruh pertama. Namun progres mereka terbendung penampilan apik kiper Made Wirawan.

Indonesia hanya memeroleh dua peluang bagus, yakni melalui Zulham Zamrun yang tendangannya melenceng di babak pertama dan tandukan lemah Ferdinand Sinaga di awal babak kedua. Selebihnya, Boaz Solossa dkk hanya sekadar berlarian dan terlalu mudah diantisipasi.

Indonesia melakukan beberapa perubahan di paruh kedua. Ferdinand Sinaga, Raphael Maitimo, Fachrudin Wahyudi, serta Bayu Gatra. Namun tidak ada perkembangan menggembirakan kecuali melakukan tekanan yang tak berujung gol.

"Tim sudah bermain maksimal, saya memberikan apresiasi atas kerja keras pemain. Tapi memang tak mungkin dengan persiapan yang minim bisa menang lawan Kamerun yang memiliki kualitas kelas dunia. Saya melihat ada potensi dari permainan anak-anak dan tak mengecewakan," kata Asisten Pelatih Timnas, Widodo C Putro mewakili Benny Dolo dalam konferensi pers.