“Kuncinya ada di pengadilan Blatter dan dia tahu apa yang harus dilakukannya untuk memperbaiki masalah ini, mengurangi sanksi! Jika tidak, maka tidak masalah. Kami akan tetap menuruti hal tersebut. Mungkin FIFA ingin membawa kasus Barca seperti yang mereka lakukan terhadap Bosman,” sambungnya.
Tak banyak yang mengenal sosok Bosman. Namun, namanya meroket usai tuntutannya terkabul dan berdampak besar bagi sepakbola modern. Kontrak Jean-Marc Bosman dengan klubnya, FC Liege berakhir musim 1990 silam. Ia pun mencoba untuk mencari pelabuhan baru.
Klub asal Prancis, Dunkirk mengaku tertarik dan mencoba merekrut Bosman. Akan tetapi, Liege menolak dan justru menetapkan berbagai syarat, salah satunya ada harga transfer yang tinggi. Alhasil, Bosman pun harus tetap bertahan.
Parahnya, pendapatan Bosman harus dipotong dan ia harus bermain dengan tim muda. Merasa tak dihargai, Bosman pun membawa kasus ini ke Mahkamah Uni Eropa. Beruntung, pengadilan mengabulkan permohonannya dan wajah sepakbola seketika berubah.
(Rintani Mundari)