Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Presiden Barca Kecam FIFA & Blatter

Rintani Mundari , Jurnalis-Jum'at, 16 Januari 2015 |17:22 WIB
Presiden Barca Kecam FIFA & Blatter
Bartomeu juga menuntut presiden, Joseph Blatter mengurangi sanksi yang dijatuhkan kepada Barca. (Foto: REUTERS/Albert Gea)
A
A
A

BARCELONA – Orang nomor satu di Barcelona, Josep María Bartomeu menyerang otoritas sepakbola tertinggi dunia, FIFA. Bartomeu juga menuntut presiden, Joseph Blatter mengurangi sanksi yang dijatuhkan kepada Barca, yakni melarang klub membeli pemain hingga bursa transfer musim 2016 mendatang.

Sebagai catatan, Blaugrana dihukum tak boleh melakukan transfer pemain lantaran merekrut pemain di bawah umur dari luar Spanyol. Berdasarkan peraturan yang berlaku, pemain di bawah usia 18 tahun tidak boleh menjalani transfer antarnegara, kecuali bila terdapat syarat khusus, seperti menjalani pendidikan di klub yang bersangkutan.

Sanksi tersebut dijatuhkan pihak FIFA pada awal musim ini. Akan tetapi Barca diberi sedikit keringanan, sehingga dapat melabuhkan Luis Suarez dari Liverpool. Kendati demikian, Barca tak puas dan mengajukan banding lewat CAS (Court of Arbitration for Sport). Sayang, pihak CAS menolak banding sang Raksasa Katalunya tersebut.

“FIFA mulai gelisah dan itu bukan karena ketidakhadiran saya di malam gala Ballon d’Or. Tetapi karena keterlibatan LFP (Professional Football League). Blatter ingin bertemu Barca dan dia menjadi orang yang harus memberikan solusi atas masalah yang diciptakannya sendiri,” tegas Bartomeu, seperti dilansir Marca, Jumat (16/1/2015).

“Kuncinya ada di pengadilan Blatter dan dia tahu apa yang harus dilakukannya untuk memperbaiki masalah ini, mengurangi sanksi! Jika tidak, maka tidak masalah. Kami akan tetap menuruti hal tersebut. Mungkin FIFA ingin membawa kasus Barca seperti yang mereka lakukan terhadap Bosman,” sambungnya.

Tak banyak yang mengenal sosok Bosman. Namun, namanya meroket usai tuntutannya terkabul dan berdampak besar bagi sepakbola modern. Kontrak Jean-Marc Bosman dengan klubnya, FC Liege berakhir musim 1990 silam. Ia pun mencoba untuk mencari pelabuhan baru.

Klub asal Prancis, Dunkirk mengaku tertarik dan mencoba merekrut Bosman. Akan tetapi, Liege menolak dan justru menetapkan berbagai syarat, salah satunya ada harga transfer yang tinggi. Alhasil, Bosman pun harus tetap bertahan.

Parahnya, pendapatan Bosman harus dipotong dan ia harus bermain dengan tim muda. Merasa tak dihargai, Bosman pun membawa kasus ini ke Mahkamah Uni Eropa. Beruntung, pengadilan mengabulkan permohonannya dan wajah sepakbola seketika berubah.

(Rintani Mundari)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement