"Yang mungkin tidak banyak orang sadari adalah bahwa Bapak Thohir dan timnya telah menciptakan lingkungan berkinerja tinggi kelas dunia yang memungkinkan kami para pemain untuk berkembang dan tampil sebaik mungkin," tukas pemain berusia 28 tahun itu.
Lebih jauh, Verdonk berterima kasih kepada Erick Thohir atas kerja kerasnya membangun sepakbola Indonesia. Menurutnya, tudingan serta kritik itu keliru.
"Saya ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada Bapak Thohir dan timnya. Terkadang saya membaca hal-hal yang sama sekali berbeda dari apa yang saya alami dan rasakan secara pribadi, karena yang saya alami adalah dedikasi, semangat, dan dorongan kuat untuk memajukan sepak bola Indonesia," tutur Verdonk.
Di sisi lain, Verdonk memahami kritik yang mengalir untuk Erick Thohir dan jajarannya merupakan bentuk kekecewaan. Namun, mantan pemain NEC Nijmegen itu mengingatkan agar semua pihak tak larut dalam kesedihan dan segera bangkit menatap perjuangan berikutnya.
"Sama seperti Anda semua, saya merasa kecewa, tetapi bagi saya, ini tetap terasa seperti awal dari sesuatu yang hebat, sebuah mimpi yang baru saja dimulai," ujar Verdonk.
"Dari lubuk hati saya yang paling dalam, saya berharap seluruh bangsa kita dapat bersatu kembali, menunjukkan rasa cinta dan dukungan tanpa syarat kepada Timnas, sebagaimana yang selalu saya rasakan dalam setiap pertandingan di mana saya mendapat kehormatan untuk bermain bagi Indonesia," pungkasnya.
(Wikanto Arungbudoyo)