Dorong Profesionalisme dan Pertumbuhan Industri Futsal, FFI Terapkan Format Liga Mulai 2025-2026

Andri Bagus Syaeful , Jurnalis
Jum'at 01 Agustus 2025 15:28 WIB
FFI memutuskan menerapkan format liga tertutup mulai 2025-2026 (Foto: FFI)
Share :

JAKARTA – Federasi Futsal Indonesia (FFI) memutuskan menerapkan format liga tertutup dengan menghapuskan sistem promosi dan degradasi mulai 2025-2026. Hal ini tertuang dalam Peraturan Nomor 015/FFI-LGL/VII-PER/2025. 

Format liga tertutup berbasis lisensi partisipasi. Peraturan ini akan mulai berlaku pada musim 2025-2026 untuk Pro Futsal League (PFL) dan pada 2026 untuk Women’s Pro Futsal League (WPFL). 

1. Dikelola Secara Profesional

Sekretaris Jenderal FFI, Perbager Raj mengatakan, perubahan ini dilakukan guna memastikan klub peserta dikelola secara profesional. Ia yakin keputusan ini akan meningkatkan nilai kompetisi.

“Dengan sistem baru ini, kami ingin memastikan klub peserta dikelola secara profesional, berkelanjutan, dan memiliki ruang untuk tumbuh dalam jangka panjang,” ujar Perbager Raj dalam keterangannya, Jumat (1/8/2025).

“Transformasi ini akan meningkatkan nilai kompetisi dan membuka peluang yang lebih luas bagi perkembangan industri futsal nasional,” tambahnya.

Perubahan ini merupakan bagian dari strategi besar FFI untuk memperkuat tata kelola olahraga futsal nasional, meningkatkan profesionalisme klub, serta mendorong terbentuknya ekosistem industri futsal yang lebih stabil dan bernilai secara ekonomi. Dalam sistem liga tertutup yang mulai diterapkan, keikutsertaan klub tidak lagi ditentukan berdasarkan hasil kompetisi semata, melainkan melalui proses evaluasi menyeluruh dan pemberian Lisensi Partisipasi oleh FFI. 

Skema ini dirancang untuk memastikan klub-klub yang berlaga di liga profesional benar-benar memenuhi standar kelayakan. Standar itu, yakni manajerial, finansial, teknis, dan legal yang telah ditetapkan.

Untuk musim 2025-2026, jumlah maksimal peserta PFL ditetapkan sebanyak 14 klub. Sepuluh klub teratas dari klasemen akhir PFL musim 2024-2025 akan otomatis memperoleh Lisensi Partisipasi. 

Sementara itu, FFI menargetkan ekspansi menjadi 16 klub pada musim 2026-2027 melalui proses lisensi tambahan. WPFL akan mengadopsi sistem serupa mulai musim 2026 dengan jumlah awal maksimal 10 klub, di mana enam klub teratas dari musim sebelumnya akan memperoleh lisensi otomatis.

 

Target ekspansi WPFL adalah menjadi 12 klub pada 2027. Nantinya, akan meningkat menjadi 14 klub pada musim selanjutnya.

2. Hak Penting

Klub yang mendapatkan Lisensi Partisipasi akan memiliki sejumlah hak penting, termasuk hak untuk mengikuti kompetisi liga profesional nasional, menerima distribusi pendapatan terpusat dari federasi, serta memanfaatkan hak kekayaan intelektual liga untuk kegiatan komersial dan promosi. Namun di sisi lain, lisensi tersebut juga disertai dengan kewajiban yang ketat. 

Setiap klub diwajibkan untuk mematuhi regulasi FFI secara menyeluruh, menjaga standar lisensi secara berkelanjutan dan menyampaikan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit. Paling utama menjaga nama baik dan reputasi federasi, baik di dalam maupun di luar lapangan.

Langkah ini bukan sekadar perubahan teknis dalam struktur liga, melainkan strategi besar untuk menciptakan ekosistem futsal nasional yang lebih terukur, profesional, dan tahan terhadap tantangan jangka panjang. Dengan sistem liga tertutup, setiap klub memiliki kepastian yang lebih besar untuk menyusun rencana jangka panjang, baik dalam aspek pembinaan pemain muda, penguatan manajemen klub, pembangunan fasilitas, hingga pengembangan komersial dan branding. Kepastian ini diharapkan menjadi fondasi penting bagi tumbuhnya industri futsal Indonesia secara modern dan berkelanjutan.

(Wikanto Arungbudoyo)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Bola lainnya