BANDUNG – Persib Bandung resmi menunjuk Djadjang Nurdjaman sebagai direktur teknik klub. Ia nantinya akan bertanggung jawab dalam sejumlah hal di tubuh Maung Bandung.
Pengumuman tersebut disampaikan klub pada Jumat (2/5/2025). Deputy CEO PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Adhitia Putra Herawan, menyambut baik kedatangan Coach Djanur –sapaan akrabnya.
Lebih lanjut, Adhitia menuturkan, penunjukan ini bagian dari proses transformasi klub yang dilakukan secara menyeluruh. Selain dari aspek olahraga, mereka juga ingin berubah di sisi komersial.
“Persib saat ini tidak hanya sedang bertransformasi, tetapi juga terus berevolusi dalam berbagai aspek. Salah satu fokus utama kami adalah penguatan sistem pembinaan pemain muda,” ujar Adhit, Jumat (2/5/2025).
Lalu, Adhit –sapaan akrabnya- memastikan posisi Direktur Teknik ini berada di luar struktur tim utama. Namun perannya sama-sama penting karena mendukung penguatan tim secara keseluruhan.
“Kami membutuhkan sosok yang memahami secara mendalam kultur sepakbola Bandung dan memiliki pengalaman melatih di level tertinggi. Kami yakin, Djadjang Nurdjaman adalah figur yang tepat untuk mengemban tugas ini,” tutur Adhit.
Ya, Djanur bukanlah sosok baru di lingkungan Persib. Ia pernah memperkuat tim ini sebagai pemain dalam dua periode, yakni pada 1977-1978 dan 1986-1992.
Setelah pensiun sebagai pemain, pria kelahiran Majalengka 30 Maret 1964 itu dipercaya menjadi asisten pelatih (1993–1995 dan 2007). Lalu, Djanur menjadi pelatih sementara (2006 dan 2007).
Pada musim 2013, ia dipercaya sebagai pelatih kepala dan berhasil mempersembahkan gelar juara Celebes Cup 2012, Piala Presiden 2015, dan Piala Wali Kota Padang 2015. Paling bergengsi jelas titel ISL 2014 yang sekaligus menuntaskan dahaga gelar juara klub di Liga Indonesia.
Kini Djanur kembali ke Persib Bandung sebagai Direktur Teknik. Ia akan bertanggung jawab menyusun kurikulum pembinaan pemain muda, serta mencari dan mengembangkan bibit-bibit unggul yang potensial untuk menjadi bagian dari regenerasi pemain.
“Peran Direktur Teknik sangat penting dalam memberikan arahan yang tepat terkait pembinaan pemain usia muda. Kurikulum yang disusun juga akan melengkapi sistem yang telah berjalan di Akademi Persib, sekaligus menjadi acuan dalam pengembangan sepakbola usia dini di Kota Bandung,” jelas Adhit.
(Wikanto Arungbudoyo)
