Jelang Arema FC vs Persebaya Surabaya, Manajemen Singo Edan Undang Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan

Avirista Midaada, Jurnalis
Senin 21 April 2025 04:48 WIB
Pertemuan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan dengan Arema FC. (Foto: Media Officer Arema)
Share :

MALANG – Jelang melawan Persebaya Surabaya di laga lanjutan Liga 1 2024-2025, manajemen Arema FC mengundang puluhan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan. Pertemuan yang dihadiri 89 dari 135 keluarga korban itu merupakan bentuk komitmen Arema FC terhadap keluarga korban Tragedi Kanjuthrn

Pada pertemuan yang berlangsung di Kantor Arema FC, Jumat 14 April 2025, membicarakan empat hal, salah satunya penyaluran tiga persen dari jumlah pendapatan tiket yang ada di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang. Langkah ini bertepatan jelang Arema FC rencananya berlaga di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, kontra Persebaya Surabaya, pada Senin 28 April 2025 mendatang.

Pertemuan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan dengan Arema FC. (Foto: Media Offcer Arema)

1. Pertemuan dengan Keluarga Korban

General Manager Arema FC, Muhammad Yusrinal Fitriandi mengatakan, manajemen Singo Edan kembali menyampaikan permintaan maaf atas tragedi yang terjadi 3 tahun lalu, di momen bulan Syawal kali ini. Maka ia pun mengapresiasi kehadiran sebanyak 89 keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.

"Kehadiran sekira 80 persen, dari keluarga korban pada hari ini memiliki arti yang sangat mendalam dan merepresentasikan semangat kebersamaan yang kita junjung tinggi," ungkap Yusrinal Fitriandi, melalui keterangannya pada Senin (21/4/2025).

Pihaknya berkomitmen akan memperhatikan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan dengan empat program khusus jangka panjang. Program khusus diterapkan ketika nantinya Arema FC berlaga di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, yang selesai dilakukan risk asesmen atau penilaian risiko oleh pihak terkait.

"Ada empat program khusus jangka panjang kami, pertama berbagi keuntungan tiket, jadi Arema FC akan menyalurkan sebesar 3 persen, dari setiap pendapatan bersih atas penjualan tiket pertandingan kepada keluarga korban," kara Inal, sapaan akrabnya.

Manajemen juga memberikan kesempatan bagi anggota keluarga korban untuk terlibat aktif pada kepanitiaan pertandingan Arema FC, sebagai langkah pemberdayaan secara ekonomi. Produk merchandise edisi khusus juag akan diproduksi oleh Arema FC, yang nantinya hasilnya diserahkan ke keluarga korban.

"Kami akan memproduksi merchandise eksklusif edisi khusus yang seluruh keuntungan bersih ata penjualannya 100 persen akan diserahkan sepenuhnya kepada keluarga korban," tuturnya.

Serta keempat yakni, perwakilan keluarga kuah akan diberikan undangan khusus ke Stadion Kanjuruhan, untuk menyaksikan laga Arema FC secara langsung. Ia berharap program ini dapat berjalan dengan baik, dengan dikerjasamakan bersama, sebagai komitmen tulus manajemen Arema FC.

 

"Program-program ini bukan sekadar janji, melainkan wujud nyata dari komitmen tulus kami. Mari bersama-sama kita susun langkah-langkah implementasi selanjutnya, agar program ini dapat berjalan efektif dan memberikan manfaat maksimal bagi keluarga korban," terangnya.

2. Harapan Arema FC

Dirinya berharap, pertemuan ini jadi tonggak penting mempererat persaudaraan antara Arema FC dan keluarga korban. Apalagi jelang kembalinya Arema FC ke Stadion Kanjuruhan, di Desa Kedungpedaringan, Kecamatan Kepanjen, Malang.

"Dengan nantinya kita kembali menggunakan Stadion Kanjuruhan sebagai kandang dan program-program berkelanjutan yang telah disepakati, kami berharap dapat menciptakan harapan baru bagi proses pemulihan, kebangkitan, serta mempererat kebersamaan antara Arema FC dan Aremania demi meraih prestasi dan menjaga eksistensi klub kebanggaan Malang ini," tukasnya.

Sebagai informasi, Stadion Kanjuruhan Malang jadi saksi tragedi sepakbola paling mematikan nomor dua di dunia. Pada tragedi ini menewaskan 135 orang, pasca laga antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Sabtu 1 Oktober 2022 malam.

Tragedi yang berawal dari masuknya oknum suporter Aremania ke lapangan usai kekalahan 2 - 3 meluas hingga terjadi tembakan gas air mata dari kepolisian. Akibat tembakan gas air mata itu penonton terutama di tribun selatan stadion panik hingga berebut keluar stadion, yang membuat banyaknya korban.

Total ada 135 orang meninggal dunia, baik yang di stadion maupun ketika menjalani perawatan di rumah sakit. Sedangkan tak kurang dari 600 orang lebih mengalami luka berat, sedang, dan ringan.

Pasca tragedi itu, Stadion Kanjuruhan pun dinyatakan tak layak digunakan dan direvitalisasi oleh pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan anggaran Rp 357 miliar, sejak 4 September 2023 hingga diresmikan pada 17 Maret 2025 lalu oleh Presiden Prabowo Subianto.

(Rivan Nasri Rachman)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Bola lainnya