"Saya mengalami masa di mana saya tidak menerima gaji di Italia. Itu kadang-kadang terjadi. Lalu saya benar-benar muak dan berkata, 'Oke, kamu tahu apa?' Saya menelepon agen saya, yang masih menjadi agen saya dari 2016 hingga sekarang,” terang pemain berdarah Belanda itu.
“Saya berkata, 'saya harus pergi dan menjalani rehabilitasi dengan fisioterapis saya karena saya tidak bisa melakukan ini lagi. Saya berjuang tanpa hasil,’" sambungnya.
"Hal yang sama terjadi di Empoli. Saya tidak merasa penting seperti yang seharusnya dirasakan seorang pemain sepakbola. Jadi, saya pergi ke Belgia. Saya berada di sana selama empat bulan. Saya membayar semuanya dengan uang saya sendiri. Saya melakukan segalanya sendiri. Itu adalah periode yang sangat sulit," pungkasnya.
Pada akhirnya, Diks hanya mendapatkan kesempatan tampil sebanyak dua pertandingan di Fiorentina. Dari dua laga tersebut, jika ditotal ia hanya bermain selama dua menit.
Diks kemudian bergabung dengan FC Copenhagen pada Juli 2021 dengan status bebas transfer. Kariernya di sana menjadi lebih baik dan mendapatkan tempat utama.
Namun saat ini, Diks akan berpisah dengan klub Denmark itu karena sudah memutuskan pindah ke Borussia Monchengladbach pada bursa transfer musim panas 2025. Tentunya, menarik menanti bek Timnas Indonesia itu berkiprah di Jerman.
(Wikanto Arungbudoyo)