"Semua pendukung Feyenoord sebenarnya, saya tidak akan mengatakan membenci, tetapi mereka tidak menginginkan saya di sana. Kadang-kadang, saat saya pemanasan, mereka mengatakan, 'Kembalilah ke Italia,’" sambung pemain bernama lengkap Kevin Diks Bakarbessy itu.
"Karena saya bermain buruk di beberapa pertandingan, dan tentu saja, bukan niat saya bermain buruk atau melakukan umpan yang salah. Jadi, waktu itu, setengah musim itu, sangat sulit. Tetapi, itu juga membuat saya berkembang menjadi pemain seperti sekarang," kata eks Timnas Belanda U-21 itu.
Diks yang semakin matang kemudian diberi harapan untuk mendapat tempat di Fiorentina. Ia sempat membuat penampilan bagus selama sesi pramusim. Namun harapan sirna karena adanya sosok bek lain.
"Tetapi, di akhir pramusim, ketika bursa transfer sudah ditutup, mereka menempatkan bek tengah Nikola Milenkovic sebagai bek kanan. Saya tidak bermain satu menit pun dan hanya melakukan pemanasan di setiap pertandingan," ungkap Diks.
Keadaan semakin parah karena sang pemain kemudian mengalami cedera lutut. Pada saat itu, ia kembali dikesampingkan Fiorentina dan dipinjamkan ke Empoli. Sayangnya, situasi di klub Italia itu tak jauh berbeda.
Diks harus merogoh kocek sendiri demi mengobati cedera yang dialaminya. Ia mengakui, masa-masa berstatus pemain Fiorentina sangat sulit baginya
"Saat itu saya berpikir, 'Apa yang sedang terjadi?' Kemudian saya mengalami cedera lutut yang parah. Saya merasa mereka meninggalkan saya begitu saja. Saya menjalani rehabilitasi sehari setelahnya, padahal saya bahkan belum didiagnosis dengan benar," tutur Diks.