KISAH kelam Kevin Diks berkarier di Fiorentina akhirnya terungkap. Ia mengaku sempat tak dianggap hingga harus menanggung sendiri biaya pemulihan cedera.
Diks bergabung dengan Fiorentina pada Juni 2016. Ia tentu mengharapkan bermain di klub yang membesarkan nama Gabriel Batistuta.
Namun, harapan itu ternyata jauh dari kenyataan. Diks harus mengalami masa pahit karena langsung dipinjamkan setelah enam bulan dibeli dari Vitesse. Ia dikembalikan ke klub itu dengan status pinjaman.
"Ketika saya tidak bermain di Fiorentina selama enam bulan pertama, saya kembali ke Vitesse," kata Diks mengawali kisah kelamnya, dikutip dari kanal YouTube The Haye Way, Senin (10/2/2025).
"Mereka memberi saya waktu bermain. Jadi, saya kembali, tetapi saya sangat bersemangat. Ketika Anda masih muda, Anda ingin menunjukkan kemampuan Anda kepada semua orang,” imbuhnya.
“Tetapi, saya tidak dalam pola pikir yang tepat. Jadi, sebenarnya saya menjalani setengah musim yang sangat buruk di Vitesse ketika saya kembali," tukas Diks.
Pria berdarah Maluku itu kemudian menjalani empat kali peminjaman lainnya selama 2017-2021. Ia tercatat pernah dipinjamkan ke Feyenoord Rotterdam, Empoli, dan klub Denmark Aarhus GF.
Di Feyenoord, Diks juga tidak mendapatkan tempat yang nyaman. Pemain berusia 29 tahun itu kurang disukai karena sempat bermain buruk di beberapa pertandingan. Ia sempat diminta secara langsung oleh suporter untuk kembali ke Italia.
"Jika Anda tidak bermain sebagai pemain muda, akan lebih sulit mendapatkan kontinuitas. Jadi, saya memulai dengan buruk. Saya menjalani setengah musim yang buruk," tutur Diks.
"Semua pendukung Feyenoord sebenarnya, saya tidak akan mengatakan membenci, tetapi mereka tidak menginginkan saya di sana. Kadang-kadang, saat saya pemanasan, mereka mengatakan, 'Kembalilah ke Italia,’" sambung pemain bernama lengkap Kevin Diks Bakarbessy itu.
"Karena saya bermain buruk di beberapa pertandingan, dan tentu saja, bukan niat saya bermain buruk atau melakukan umpan yang salah. Jadi, waktu itu, setengah musim itu, sangat sulit. Tetapi, itu juga membuat saya berkembang menjadi pemain seperti sekarang," kata eks Timnas Belanda U-21 itu.
Diks yang semakin matang kemudian diberi harapan untuk mendapat tempat di Fiorentina. Ia sempat membuat penampilan bagus selama sesi pramusim. Namun harapan sirna karena adanya sosok bek lain.
"Tetapi, di akhir pramusim, ketika bursa transfer sudah ditutup, mereka menempatkan bek tengah Nikola Milenkovic sebagai bek kanan. Saya tidak bermain satu menit pun dan hanya melakukan pemanasan di setiap pertandingan," ungkap Diks.
Keadaan semakin parah karena sang pemain kemudian mengalami cedera lutut. Pada saat itu, ia kembali dikesampingkan Fiorentina dan dipinjamkan ke Empoli. Sayangnya, situasi di klub Italia itu tak jauh berbeda.
Diks harus merogoh kocek sendiri demi mengobati cedera yang dialaminya. Ia mengakui, masa-masa berstatus pemain Fiorentina sangat sulit baginya
"Saat itu saya berpikir, 'Apa yang sedang terjadi?' Kemudian saya mengalami cedera lutut yang parah. Saya merasa mereka meninggalkan saya begitu saja. Saya menjalani rehabilitasi sehari setelahnya, padahal saya bahkan belum didiagnosis dengan benar," tutur Diks.
"Saya mengalami masa di mana saya tidak menerima gaji di Italia. Itu kadang-kadang terjadi. Lalu saya benar-benar muak dan berkata, 'Oke, kamu tahu apa?' Saya menelepon agen saya, yang masih menjadi agen saya dari 2016 hingga sekarang,” terang pemain berdarah Belanda itu.
“Saya berkata, 'saya harus pergi dan menjalani rehabilitasi dengan fisioterapis saya karena saya tidak bisa melakukan ini lagi. Saya berjuang tanpa hasil,’" sambungnya.
"Hal yang sama terjadi di Empoli. Saya tidak merasa penting seperti yang seharusnya dirasakan seorang pemain sepakbola. Jadi, saya pergi ke Belgia. Saya berada di sana selama empat bulan. Saya membayar semuanya dengan uang saya sendiri. Saya melakukan segalanya sendiri. Itu adalah periode yang sangat sulit," pungkasnya.
Pada akhirnya, Diks hanya mendapatkan kesempatan tampil sebanyak dua pertandingan di Fiorentina. Dari dua laga tersebut, jika ditotal ia hanya bermain selama dua menit.
Diks kemudian bergabung dengan FC Copenhagen pada Juli 2021 dengan status bebas transfer. Kariernya di sana menjadi lebih baik dan mendapatkan tempat utama.
Namun saat ini, Diks akan berpisah dengan klub Denmark itu karena sudah memutuskan pindah ke Borussia Monchengladbach pada bursa transfer musim panas 2025. Tentunya, menarik menanti bek Timnas Indonesia itu berkiprah di Jerman.
(Wikanto Arungbudoyo)