Kisah Simon Tahamata, Calon Direktur Teknik PSSI yang Lahir di Kamp Vught dan Berstatus Keluarga Kerajaan Hindia Belanda

Wikku D Nugroho, Jurnalis
Sabtu 01 Februari 2025 23:05 WIB
Simon Tahamata diisukan jadi Dirtek PSSI. (Foto: Ajax Amsterdam)
Share :

KISAH Simon Tahamata menarik diulas. Calon Dirtek PSSI ini lahir di Kamp Vught dan berstatus keluarga Kerajaan Hindia Belanda.

Nama Simon Tahamata seketika trending di media sosial. Sebab, ia dikabarkan akan menjadi Direktur Teknik (Dirtek) Timnas Indonesia.

Isu tersebut semakin menguat tatkala ayah Didier Tahamata dan Jean Michael Tahamata itu mulai mengikuti atau mem-follow akun Instagram Timnas Indonesia, Ketua Umum PSSI Erick Thohir,, hingga pelatih dan asisten baru skuad Garuda Patrick Kluivert dan Denny Landzaat.

Lantas, siapa itu Simon Tahamata? Berikut Okezone berikan ulasannya.

Kisah Simon Tahamata

Memiliki nama lengkap Simon Melkianus Tahamata, ia lahir di Vught, Belanda pada 26 Mei 1956. Pemain berkaki kidal ini dulunya pernah berkarier sebagai pesepakbola di era 1970-1990-an.

Fakta menarik dari Simon adalah ia memiliki darah Maluku. Hal itu diakui oleh sang ayah, Simon yang dulunya pernah menjadi prajurit KNIL dan memiliki nama Lambert Tahamata dan ibunya bernama Octovina Leatemia.

"Ayah saya Lambert adalah prajurit KNIL. Lelaki yang sangat tegas. Ibu saya adalah seorang wanita yang sangat manis. Ia mesin keluarga. Ada 12 anak di rumah kami," ujar Simon Tahamata seperti dikutip dari AD.NL, Sabtu (1/2/2025).

Menariknya, Simon dulunya lahir di barak Kamp Vught. Sebagai informasi, banyak orang Maluku yang memilih bermigrasi ke Belanda, tepatnya di era 1950-an.

Orang-orang Maluku memilih hal tersebut karena saat itu terjadi gejolak politik terkait dengan pendirian Republik Maluku Selatan atau RMS ole Soumokil, seorang mantan Jaksa Agung Negara Indonesia Timur (NIT).

Adapun Kamp Vaught merupakan sebuah tempat penampungan yang sengaja dibuat oleh Belanda untuk menampung orang-orang Maluku atau mereka yang berstatus sebagai keluarga KNIL.

"Saya lahir di barak Vught. Ketika saya 5 tahun, keluargaku pindah ke kawasan Tiel, Diderik Vijghstraat, yang waktu itu merupakan pinggir desa," sambung pria yang kini berusia 68 tahun tersebut.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Bola lainnya