Sebagai seorang mualaf, Ragnar senang mendengar kumandang adzan setiap kali keluar terutama saat di Indonesia. Menurutnya, masyarakat juga tidak terlalu mempersoalkan apa kepercayaan seseorang.
“Di saat mereka melihat kita, mereka bisa saja berpikir yang bukan-bukan. Sementara saya di sini bebas mendengarkan adzan setiap kali saya keluar,” lanjut Ragnar.
"Di sini (Indonesia) sangat baik, lebih baik dan juga menyenangkan. Bahkan di sini juga, kita tidak akan dihakimi dengan apa yang kita percaya," tandasnya.
Itulah penyebab Ragnar mengaku lebih betah berada di Indonesia dibandingkan Belanda. Semoga informasi ini berguna untuk pembaca sekalian.
(Wikanto Arungbudoyo)