"Kami sangat ingin berdialog dengan Pemerintah Kota Blitar. Untuk berbincang secara obyektif dan aktual, seputar persiapan keinginan kami berkandang di Stadion Soepriadi," tuturnya.
Sudarmaji mengatakan Arema FC akan mengupayakan agar pertandingan tidak dilakukan pada malam hari. Mereka bahkan siap mengurangi jumlah penonton di bawah kapasitas Stadion Soepriadi yang mencapai 15 ribu kursi.
"Pertandingan juga diharapkan berlangsung sore hari saja. Agar Aremania tidak terlalu malam, ketika pulang dari nonton pertandingan. Ini juga menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” tukasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Blitar Santoso menyampaikan alasan penolakan Arema FC berkandang di Blitar, selama Liga 1 musim 2024/2025, sambil menunggu proses Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, selesai direvitalisasi. Penolakan ini karena sebagian besar warga Kota Blitar, masih trauma dengan tindakan kekerasan yang dilakukan oknum Aremania, ketika melawan Persebaya Surabaya, pada laga semifinal Piala Gubernur Jawa Timur.
BACA JUGA:
Saat itu kata Santoso, kerusuhan terjadi antar suporter hingga melibatkan warga setempat sekitar stadion. Konon warung, sawah, dan kendaraan warga Kota Blitar, tak luput dari amukan massa. Bahkan saat itu ada kendaraan milik warga Blitar yang dibakar. Pada kerusuhan pasca laga 18 Februari 2020 lalu di Kota Blitar.
Kala itu sendiri Persebaya berhasil menang dramatis 4 - 2 atas Arema FC, hingga memastikan lolos ke babak final Piala Gubernur Jawa Timur 2020.
Stadion Soepriadi Kota Blitar sendiri menjadi opsi alternatif utama, selain Stadion Jember Sport Garden, di Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, dan Stadion Bumi Wali, di Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.
Sebagai informasi Arema FC terpaksa harus menjadi tim musafir selama dua musim terakhir akibat tragedi Kanjuruhan, yang menewaskan 135 orang pada 1 Oktober 2022. Selama dua musim itu, Arema FC pernah menggunakan Stadion PTIK, di kompleks akademi ilmu kepolisian, Jakarta, dan beralih ke Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.
(Admiraldy Eka Saputra)