"Dan kemudian ada momentum di mana permainan berbalik dan Anda dapat melihat mengapa mereka adalah juara kompetisi ini," ujarnya.
Edin Terzic pun membela Ian Maatsen, karena di babak final membuat siapapun bisa membuat kesalahan. Ia pun mengakui Ian Maatsen merupakan pemain bertipikal selalu ingin menguasai bola bagaimanapun situasinya.
"Ya, ini adalah pertandingan yang penuh dengan kesalahan dan ini semua tentang reaksi. Ian adalah seorang pemain yang selalu ingin menguasai bola, tidak peduli seberapa ketat situasinya, dia ingin menguasai bola dan dia ingin berakselerasi, dia ingin bermain ke depan," pungkasnya.
(Rivan Nasri Rachman)