KISAH brutal Wahyudi Hamisi bikin Robertino Pugliara pensiun dini hingga menendang kepala pemain Persebaya Surabaya Bruno Moreira akan diulas Okezone. Sosok Wahyudi Hamisi yang kini bermain untuk PSS Sleman tengah menjadi sorotan.
Gelandang 26 tahun itu kedapatan menendang kepala Bruno Moreira yang tengah tersungkur di lapangan laga Persebaya Surabaya vs PSS Sleman. Kesal kepalanya ditendang Wahyudi Hamisi, Bruno Moreira sempat emosi hingga ingin menyerang sang lawan.
(Momen Wahyudi Hamisi menendang kepala Bruno Moreira yang sedang terjatuh. (Foto: Instagram/@officialpersebaya)
Beruntung, wasit yang memimpin pertandingan cepat melakukan tindakan dengan memisahkan keduanya. Saat itu, wasit yang memimpin laga hanya memberikan kartu kuning kepada Wahyudi Hamisi.
Padahal, apa yang dilakukan Wahyudi Hamisi teramat berbahaya. Efek terkena benturan di kepala belakang bisa menyebabkan Bruno Moreira kena cacat permanen!
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, pun buka suara terkait insiden di atas. Ia berharap Wahyudi Hamisi terkena hukuman berat.
"Kebetulan saya juga nonton persebaya lawan PSS Sleman, kami sangat menyayangkan insiden itu. Kami sudah berkoordinasi dengan Komite Wasit Pak Rudy, kami berharap ada evaluasi termasuk juga sanksi berat terhadap pemain," kata Yunus Nusi di Jakarta, Senin 4 Maret 2024.
Sebelum aksi brutal kepada Bruno Moreira, Wahyudi Hamisi pernah membuat tindakan tak baik lain kepada pemain Persebaya Surabaya. Momen itu terjadi di pekan ke-25 Liga 1 2018 saat Persebaya Surabaya menjamu klub Wahyudi Hamisi saat itu, Borneo FC.
(Tekel Wahyudi Hamisi kepada Robertino pada 2018. (Foto: Instagram/@officialpersebaya)
Ketika pertandingan baru berjalan 20 menit, Wahyudi Hamisi melakukan tekel keras kepada gelandang asing Persebaya Surabaya, Robertino Pugliara. Akibat tekel tersebut, Robertino Pugliara langsung ditarik keluar dan digantikan Rendi Irwan.
Apes bagi Robertino, ia pun harus mengakhiri musim lebih cepat karena tindakan brutal Wahyudi Hamisi. Tak sampai di situ, Robertino pun harus pensiun di usia 34 tahun.
Sekarang harapannya, tak ada lagi pemain brutal seperti Wahyudi Hamisi. Sebab, semua pesepakbola sama-sama mencari uang di lapangan hijau, bukan mencari musuh.
(Ramdani Bur)