SEMARANG – Kericuhan sempat mewarnai pertandingan PSIS Semarang vs PSS Sleman di pekan ke-21 Liga 1 2023-2024, pada Minggu 3 Desember 2023. Imbas kerusuhan yang terjadi di Stadion Jatidiri, Semarang tersebut, panitia pelaksana (Panpel) PSIS akan memanggil suporter PSIS, yakni Snex.
Panpel PSIS akan meminta keterangan Snex yang diduga menjadi awal kericuhan terjadi.
“Saya dengan pihak klub akan memanggil mereka, kita tanya mengapa alasannya (melakukan) tindakan seperti itu,” ungkap Ketua Panpel PSIS, Agung Bawono di Stadion Jatidiri Semarang, Senin (4/12/2023).
Agung Bawono mengatakan kericuhan di Stadion Jatidiri pada Minggu petang berawal dari ejekan Snex (Suporter PSIS) ke suporter Sleman. Menurutnya, rombongan Snex memprovokasi suporter PSS dengan nyanyian-nyanyian.
Agung Bawoni mengaku bersama CEO PSIS Yoyok Sukawi sempat berusaha meredam, namun justru malah mendapat serangan.
Serangan itu di antaranya lemparan-lemparan aneka benda-benda, termasuk batu. Yoyok Sukawi jadi salah satu korbannya, kepalanya terkenal lemparan batu hingga mendapat 8 jahitan.
Perihal sanksi yang akan dijatuhkan kepada Snex, Agung mengaku belum bisa menyimpulkan.
“Masalah sanksi atau tidaknya, nanti kami diskusi sama Pak Yoyok (Yoyok Sukawi),” sambungnya.
Agung menyebut, rombongan suporter PSS pada laga itu diperkirakan berjumlah 1.600 orang. Mereka datang tanpa atribut. Mereka ditempatkan di tribun barat stadion.
Sementara, kericuhan itu juga meluas hingga luar stadion. Ada 5 bus pengangkut suporter PSS dirusak segerombolan pemuda beratribut PSIS.
Bus-bus itu diparkir di Jl. Sisingamangaraja, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, lokasinya sekira 5 menit dari Stadion Jatidiri Semarang. Kaca bus dipecah, dilempar batu termasuk dirusak dengan bambu.
Salah satu sopir bahkan diancam celurit dan dirampok, dompet, sebuah ponsel dan uang tunai Rp1juta dirampas
(Rivan Nasri Rachman)