MESKI digadang-gadang akan menjadi pengganti yang sangat cocok untuk Carlo Ancelotti, ada beberapa alasan kenapa Xabi Alonso kurang cocok untuk tukangi Real Madrid.
Ya, nama Xabi Alonso baru-baru ini santer diisukan akan menggantikan peran Don Carlo – julukan Carlo Ancelotti – sebagai juru taktik Real Madrid untuk musim depan. Bahkan, Carlo Ancelotti sendiri telah merestui mantan pemain Los Blancos itu untuk menggantikannya.
Xabi Alonso memang bukan tokoh sembarangan. Saat aktif sebagai pemain, pria asal Spanyol itu berpengalaman bermain di klub-klub besar dengan meraih banyak prestasi serta memiliki banyak pengalaman bekerja sama dengan pelatih top dunia.
Dalam urusan melatih, Xabi Alonso juga terbukti baik saat membawa Bayer Leverkusen memperbaiki posisi di Bundesliga musim lalu.
Meski begitu, ada beberapa hal teknis yang harus dipertimbangkan Real Madrid sebelum meresmikan mantan pemainnya itu. Pasalnya, hal ini dapat berdampak besar pada performa El Real – julukan Real Madrid – di musim berikutnya.
5. Minim pengalaman di tim besar
Alasan pertama adalah Xabi Alonso kurang berpengalaman menangani tim besar. Sejak gantung sepatu sebagai pemain, eks Liverpool itu lebih banyak menjadi pelatih tim-tim usia muda. Tercatat, Bayer Leverkusen adalah tim senior pertama yang ditangani oleh Xabi Alonso.
4. Gaya bermain yang berbeda
Dalam urusan gaya bermain, taktik yang dipakai Xabi Alonso sangat berkebalikan dengan Real Madrid saat ini. Di Leverkusen, Xabi menerapkan permainan yang mengandalkan penguasaan bola dan membangun serangan secara perlahan.
Sebaliknya, Real Madrid seperti diketahui memiliki gaya bermain yang eksplosif dan pragmatis. Los Blancos sangat mengandalkan umpan-umpan derek ke lini depan yang sangat mematikan.
