“Tidak bisa dipakai kalau tidak ada perbaikan. Jadi wajar Pak Erik bilang kalau FIFA datang akan ditolak kalau tidak diperbaiki, tapi karena kita sepakat melakukan perbaikan terhadap JIS maka FIFA pun menyetujuinya. Makanya kita kebut ini, mengejar perbaikan yang direkomendasikan FIFA dan itu sama yang dilihat oleh PSSI,” sambungnya.
Oleh karena itu, Arya berharap perbaikan yang akan dilakukan bersama antara PSSI, pemerintah dalam hal ini Kemen PUPR dan BUMN, serta JakPro, jangan dilihat dari kacamata politik. Sebab, jika tidak diperbaiki, stadion tidak akan bisa digunakan.
“Jadi kalau tidak diperbaiki tidak jadi digunakan. Jadi semua yang direkomendasikan PSSI, itu juga yang direkomendasikan FIFA,” tegasnya.
“Tapi kalau untuk pertandingan resmi, FIFA belum pernah dipakai. Jadi inilah langkah besar dilakukan oleh Pak Erik sehingga membuat JIS bisa digunakan untuk pertandingan Internasional yang sebelumnya belum pernah terjadi,” tandasnya.
Soal jangka waktu, Arya menyebut pihaknya menargetkan rampung dalam waktu 100 hari. Perihal anggaran, nanti akan menjadi urusan dari pihak-pihak terkait.
“Kita akan kebut sesuai standar FIFA. Anggarannya untuk rumput itu urusannya Jakpro Pemprov, untuk akses -akses itu antara PUPR dan BUMN,” tandasnya.
(Wikanto Arungbudoyo)