MAKASSAR - Pemerintah bersama PSSI langsung merespons permintaan FIFA terkait fasilitas yang ada di Jakarta International Stadium (Stadion JIS). Hal itu agar stadion bisa mencapai standar FIFA untuk digunakan pada Piala Dunia U-17 2023.
FIFA memutuskan JIS masuk dalam salah satu venue pertandingan bersama tiga lokasi lainnya yakni Stadion si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), dan Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya). Namun, stadion di Jakarta Utara itu perlu cukup banyak perbaikan.
“FIFA meminta ada pergantian rumput atas JIS, kemudian juga akses untuk penonton dan sebagainya, itulah memang sebagian sesuai apa yang sebelumnya dilihat federasi atau PSSI juga," ujar Anggota Komite Eksekutif PSSI (Exco PSSI), Arya Sinulingga, di Makassar, Jumat (11/8/2023).
"Jadi harus diperbaiki oleh kita supaya JIS bisa dipakai untuk Piala Dunia,” imbuhnya.
Arya menyebutkan, perbaikan rumput JIS secepatnya akan dilakukan. Bahkan, perbaikan itu akan memakai konsultan dari Australia dan berbagi tugas dengan JakPro selaku pengelola.
Lebih lanjut, Arya menyebutkan, Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengusulkan pembukaan Piala Dunia U-17 2023 dilakukan di JIS. Tentu, hal itu baru bisa jika stadion selesai direnovasi agar sesuai standar FIFA.
“Itu usulannya Pak Erik dan diterima oleh FIFA,” ungkap Arya.
“Tidak bisa dipakai kalau tidak ada perbaikan. Jadi wajar Pak Erik bilang kalau FIFA datang akan ditolak kalau tidak diperbaiki, tapi karena kita sepakat melakukan perbaikan terhadap JIS maka FIFA pun menyetujuinya. Makanya kita kebut ini, mengejar perbaikan yang direkomendasikan FIFA dan itu sama yang dilihat oleh PSSI,” sambungnya.
Oleh karena itu, Arya berharap perbaikan yang akan dilakukan bersama antara PSSI, pemerintah dalam hal ini Kemen PUPR dan BUMN, serta JakPro, jangan dilihat dari kacamata politik. Sebab, jika tidak diperbaiki, stadion tidak akan bisa digunakan.
“Jadi kalau tidak diperbaiki tidak jadi digunakan. Jadi semua yang direkomendasikan PSSI, itu juga yang direkomendasikan FIFA,” tegasnya.
“Tapi kalau untuk pertandingan resmi, FIFA belum pernah dipakai. Jadi inilah langkah besar dilakukan oleh Pak Erik sehingga membuat JIS bisa digunakan untuk pertandingan Internasional yang sebelumnya belum pernah terjadi,” tandasnya.
Soal jangka waktu, Arya menyebut pihaknya menargetkan rampung dalam waktu 100 hari. Perihal anggaran, nanti akan menjadi urusan dari pihak-pihak terkait.
“Kita akan kebut sesuai standar FIFA. Anggarannya untuk rumput itu urusannya Jakpro Pemprov, untuk akses -akses itu antara PUPR dan BUMN,” tandasnya.
(Wikanto Arungbudoyo)