KETUA Umum (Ketum) PSSI 2023-2027, Erick Thohir tak ingin tragedi Kanjuruhan terulang lagi. Sebab demikian, ia dan jajaran Komite Eksekutif (Exco) PSSI bergerak cepat membuat Komite Ad Hoc untuk suporter.
“Peristiwa Kanjuruhan bisa bukan yang terakhir, bisa ada lagi. Contohnya kemarin. Tapi tentu ini yang harus kita investigasi, tidak menyalahkan siapa-siapa baru nanti rule of the gamenya, penegakan hukumnya,” ucap Erick Thohir kepada awak media di Jakarta, Sabtu (18/2/2023).
Komite itu terbentuk dalam rapat Exco PSSI yang berlangsung pada Sabtu (18/2/2023) di GBK Arena. Pembentukan ini juga merupakan respons dari kerusuhan suporter di laga PSIS Semarang vs Persis Solo di Stadion Jatidiri, Semarang pada Jumat 17 Februari 2023 kemarin.
“Nah ini yang sama sama kita bahas, kenapa perlu ada komite Adhoc suporter. Bukan berarti menyalahkan suporter, tapi perlindungan suporter seperti tadi,” lanjutnya.
Adapun tujuan dari pembentukan ini demi memperlancar transformasi sepakbola Indonesia. Harapannya, dengan adanya komite ini, setiap permasalahan suporter bisa diatasi sesuai hukumnya.
Selain itu, Komite Ad Hoc ini sesuai dengan surat FIFA soal pembinaan suporter. Status komite ini adalah sementara, di luar 14 komite yang sesuai statuta FIFA.
Kendati demikian, Erick Thohir meyakini tim ini tak bisa berjalan lancar bila tanpa dukungan suporter itu sendiri. Dia berharap suporter turut serta dalam perbaikan sepakbola Indonesia.
“Surat FIFA yang dikirimkan kepada tentu kita semua waktu itu, salah satunya pun ada bicara suporter. Kita harus memastikan suporter bisa pulang ke rumah dengan selamat,” ucapnya.
“Tetapi kita juga mengetuk hati para suporter kalau transformasi sepakbola kita mau bagus mereka pun harus menjadi bagian yang bertanggung jawab untuk perbaikan sepakbola Indonesia,” lanjutnya.
Termasuk Ad Hoc suporter, terdapat tiga komite Ad Hoc yang dibentuk dari rapat Exco PSSI kedua ini. Ada juga Ad Hoc Infrastruktur dan Badan Tim Nasional (BTN).
(Hakiki Tertiari )