Chilavert pun tak sembarang memutuskan maju sebagai Calon Presiden (Capres). Ia punya visi dan misi untuk membuat negaranya maju serta terbebas dari segala kasus korupsi.
“Cukup untuk segala ketidakmungkinan, korupsi, penjarahan terhadap rakyat Paraguay,” ucapnya dikutip dari media lokal Paraguay.
Sejak aktif merumput di lapangan hijau hingga pensiun, Chilavert memang dikenal gemar mengkritik pemerintah Paraguay. Saking aktifnya mengkritik ia pun pernah menjadi target pembunuh bayaran di negaranya sendiri.
Hal itu terjadi lantaran sifat emosionalnya di lapangan hijau. Sebab sifatnya, Diego Maradona dan Faustino Asprilla sempat dihantam olehnya. Buntut dari tinju ke Faustino Asprilla saat laga Paraguay vs Kolombia, ia nyaris jadi korban pembunuh bayaran usai laga.
Chilavert juga pernah mengkritik dengan cara menolak tampil dalam Copa America 1999 yang dihelat di negaranya. Pada masa itu, Jose Luis Chilavert merupakan kiper utama La Albirroja (julukan Timnas Paraguay) yang membuatnya mendapat mandat sebagai kapten tim di Piala Dunia 1998.
Faktor utama yang membuat ia menolak adalah penyelenggaraan Copa America 1999 di negaranya dianggap merupakan pemborossan. Ia pun dengan lantang menolak hal itu dan menyarankan anggaran yang ada digunakan untuk keperluan negara yang lainnya.
“Lebih baik uang untuk menggelar turnamen (Copa America 1999) digunakan untuk membangun fasilitas pendidikan di Paraguay," ujarnya, dikutip dari La Nacion.
Dari deretan aksinya, Chilavert saat ini banyak aktif di media sosial. Ia kerap memperlihatkan keakraban dengan masyarakat lokal demi meraup suara pada pemilu 2023 mendatang.
(Hakiki Tertiari )