PAMEKASAN - Madura United akhirnya telah menyatakan sikap ingin pengurus PSSI mundur seperti yang direkomendasikan rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF). Jika para pengurus PSSI tak berinisiatif untuk mundur juga, maka Madura United siap mengirimkan surat untuk pengajuan Kongres Luar Biasa (KLB).
“Kami berharap, PSSI segera melaksanakan rekomendasi TGIPF, dengan bersedia mundur, sehingga akan terlaksana KLB yang sejuk dan baik,” tulis pernyataan pada Twitter resmi Madura United, Selasa (25/10/2022).
“Namun, Jika PSSI tidak ada keinginan melaksanakan rekomendasi TGIPF, maka kami akan segera mengirim surat resmi untuk melaksanakan KLB,” sambung pernyataan Madura United.
Madura United juga menyatakan bahwa dalam lima hari ke belakang, mereka menggelar diskusi dengan para pemain, tim pelatih dan juga sponsor klub. Dalam diskusi tersebut, mereka membahas skenario langkah selanjutnya agar mendapat kepastian hukum, hak serta kewajiban di tengah ketidakjelasan kompetisi.
“Ketidakjelasan Kompetisi membuat Pemain dan Sponsor mengalami kekhawatiran. Kami dalam lima hari ini mengajak bicara Pemain,” lanjut pernyataan Madura United.
“Pelatih, dan sponsor mendiskusikan sejumlah skenario agar mereka memiliki kepastian hukum, atas kepastian hak dan kewajiban. Alhamdulillah, semua pemain setuju, pelatih tak keberatan, sponsor paham,” sambung mereka.
Madura United menegaskan bahwa mereka bersatu menghadapi carut marut sepak bola Indonesia. Penghuni peringkat kedua klasemen sementara Liga 1 musim ini itu berharap kompetisi bisa kembali digulirkan agar tidak mengalami lebih banyak kerugian.
“Madura ingin semua tenang. Kita hadapi musibah ini secara bersama, kita berkorban bersama, kita sedih bersama. Semoga hal ini cepat selesai, dan kompetisi bisa kembali berputar,” imbuh pernyataan resmi tersebut.
Sebelumnya, Persebaya Surabaya dan Persis Solo lebih dulu mengajukan surat kepada PSSI untuk menggelar KLB. Di sisi lain, PSIS Semarang menyatakan bahwa KLB harus disetujui lebih dulu oleh para voters.
Sementara Persija Jakarta memilih menunggu proses kerja tim satgas Transformasi Sepak Bola Indonesia. Klub berjuluk Macan Kemayoran itu tidak menyinggung soal KLB dalam pernyataan resmi mereka.
(Rivan Nasri Rachman)