MENPORA mengungkapkan alasan kenapa FIFA tidak memilih PSSI dalam tim transformasi dan lebih memilih pemerintah. Zainudin Amali selaku Menpora RI mengatakan tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan merupakan tanggung jawab pemerintah pusat.
Sebagaimana diketahui, FIFA telah mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi pada 5 Oktober 2022 dan mengaku siap untuk membantu pemerintah dalam membenahi sepakbola Indonesia. Momen tersebut tidak lepas dari tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.
Tragedi tersebut terjadi pascalaga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang. Dalam insiden mengerikan itu, 131 orang dilaporkan meninggal dunia akibat berdesakan, sesak nafas, dan saling injak satu sama lain.
Dalam surat tersebut, FIFA memberikan lima poin yang harus dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Lima poin itu adalah tentang standar keamanan stadion, protokol pengamanan, sosialisasi dan diskusi dengan klub serta supporter, pengaturan jadwal dan benchmarking.
BACA JUGA:PSG vs Benfica di Liga Champions 2022-2023: Lionel Messi Absen, Christophe Galtier Pusing
Zainudin Amali mengatakan surat FIFA ditujukan kepada Presiden Jokowi terkait tragedi Kanjuruhan. Ia menjelaskan FIFA menilai insiden tersebut juga tanggung jawab pemerintah pusat.
"Ya, ini merespon surat FIFA kepada Presiden (Joko Widodo). Surat FIFA itu langsung ditujukan kepada presiden, bukan kepada siapa-siapa, tentu ini respons pemerintah. Kalau tidak dibutuhkan tidak ada masalah, tetapi ini menjadi tanggung jawab kita bersama begitu ada masalah pasti pemerintah juga yang ditanya," kata Zainudin Amali kepada awak media di Istana Negara, Selasa (11/10/2022).
Pria berusia 60 tahun itu menjelaskan kompetisi dan perizinan bukan termasuk ranah pemerintahan, tetapi semua itu dikelola oleh Kepolisian. Zainudin Amali juga mengatakan FIFA memiliki tujuan baik untuk memperbaiki sepak bola Indonesia agar tragedi Kanjuruhan tidak terulang lagi.
"Urusan misalnya tentang kompetisi dan lain sebagainya tentang izin, itu tidak ada di wilayah kita yang memberikan izin keramaian adalah pihak lain (Kepolisian). Tapi saya juga tetap di tanya tentang itu oleh karena itu FIFA bertujuan baik, saya lihat dari suratnya itu ingin membantu Indonesia untuk memperbaiki sepakbola Indonesia secara umum, khususnya kompetisi dan tragedi Kanjuruhan tidak terulang lagi," jelasnya.
"Kita harus melihatnya di situ. Kita harus merespon niat baik FIFA sebagai International Federation dari sepakbola," tutupnya.
(Dimas Khaidar)