“Kita harus merepresentasikan sepakbola Indonesia. Mereka (orang luar negeri) melihat kami pergi ke stadion dengan Baracuda di tahun 2022, ini memalukan,” tambah Thomas Doll.
(Penampakan Barracuda, kendaraan yang kerap digunakan pemain-pemain Liga Indonesia saat mengarungi pertandingan besar)
“Saya menyukai suporter, di mana pun saya bermain dan melatih. Saya tahu betapa pentingnya pertandingan derby. Tetapi, saya juga tahu betapa pentingnya semua orang kembali ke rumah dengan selamat dan sehat,” tambahnya lagi.
Karena itu, pelatih Persija Jakarta ini mempunyai pesan penting untuk sepakbola Indonesia di masa depan. Mantan pelatih Borussia Dortmund itu mengatakan hal-hal yang mengancam keamanan siapa pun tidak boleh terjadi lagi.
“Sama halnya ketika Persib ke Jakarta, jadi tidak berlaku hanya hari ini saja di Bandung. Ini memang bukan pertandingan biasa, tetapi kita harus menanganinya dengan baik,” ujar Thomas Doll.
“Saya 56 tahun. Dan besok saya tidak tahu apakah saya akan duduk dalam Tank. Tidak ada perang di sini, banyak orang menertawakan ini. Normalnya, saya berdiri di pinggir lapangan untuk memberikan instruksi, tetapi di saat bersamaan ada benda asing yang dilempar dari tribun. Hal semacam ini tidak boleh terjadi. Di masa depan, mereka harus memikirkan hal ini,” tegas eks pelatih Borussia Dortmund ini.
Masukan dari pelatih sekelas Thomas Doll, seharusnya dapat menjadi edukasi bagi suporter, PSSI dan pihak terkait lainnya. Benar kata Thomas Doll, sepakbola itu untuk hiburan, bukan malah untuk hal-hal yang merugikan.
(Ramdani Bur)