5 Pemain yang meroket di era Alfred Riedl dapat Anda ketahui di artikel ini. Pecinta sepakbola Tanah Air pasti masih ingat dengan mantan pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia, Alfred Riedl.
Alfred Riedl adalah salah satu dari sekian banyak pelatih yang menorehkan catatan manis untuk persepakbolaan Indonesia. Sayangnya kini Riedl sudah tiada, tepatnya ia menutup usia pada Selasa 8 September 2020 di Wina, Austria, pada usia 70 tahun lantaran sakit.
Mengenang perjuangannya membela Timnas Indonesia, Riedl di ajang Piala AFF 2010 berhasil membawa Indonesia hingga menjadi runner up setelah gagal total pada edisi sebelumnya.
Kala itu, tampil dengan 4-4-2 klasik ala pelatih legendaris Arrigo Sacchi, Indonesia berhasil menggebrak turnamen tersebut dengan gaya bermain menyerang. Dalam turnamen yang dilangsungkan di Indonesia dan Vietnam ini, tercatat tim 'Garuda' berhasil mencetak 17 gol dari 7 pertandingan dan hanya kebobolan enam kali.
Patut diingat, dalam turnamen itu terdapat beberapa pemain veteran yang meroket. Lantas, siapa saja pemain yang meroket di era Alfred Riedl? Untuk lebih jelasnya, simak ulasan berikut ini.
Berikut 5 Pemain yang Meroket di Era Alfred Riedl:
5. Zulkifli Syukur
Siapa yang tak kenal dengan Zulkifli Syukur? Bek kanan timnas era Riedl ini identik dengan nomor 3. Sejatinya, nomor tersebut sebelumnya lebih populer dipakai oleh bek kiri seperti Aji Santoso dan Erol Iba.
Terlepas dari hal itu, mantan pemain Arema Indonesia tersebut berhasil menyisir sisi kanan permainan Indonesia dengan sangat baik. Kombinasinya dengan legenda PSIS Semarang Muhammad Ridwan berhasil memporak-porandakan pertahanan Malaysia dan Laos di dua pertandingan pertama.
Ia juga masih dipertahankan oleh Riedl pada Piala AFF 2014. Hanya saja, Zulkifli yang saat itu menjadi wakil kapten dari Firman Utina gagal tampil maksimal dan harus mengakhiri kariernya di timnas dengan 25 caps.
4. Oktovianus Maniani
Oktovianus Maniani, sama halnya dengan Irfan Bachdim menjadi pemain muda yang menonjol di Timnas Indonesia. Dalam turnamen itu, Riedl menempatkan Okto di posisi gelandang kiri.
Penampilan Okto pada turnamen tersebut sangat luar biasa. Okto yang saat itu baru berumur 20 tahun berhasil merepotkan para bek lawan yang bermain di sisi kanan. Bahkan penampilan ciamiknya terus berlanjut di timnas U-23 bersama pelatih Rahmad Darmawan.
Kendati begitu, kariernya meredup setelah adanya turbulensi di tubuh persepakbolaan Indonesia pada 2012. Sekarang, ia berkarier di Persiba Balikpapan di Liga 2.
3. Ahmad Bustomi
Duet Firman Utina di lini tengah ini tampil cemerlang. Eks pemain Kutai Kartanegara ini berhasil menjadi penyeimbang lini tengah timnas Indonesia era Riedl dengan kemampuannya mengantisipasi serangan dan menginisiasi serangan balik.
Sayangnya, performa gelandang kelahiran Jombang ini tak terlalu maksimal pada turnamen AFF 2014 bersama Riedl. Lama kelamaan, ia mulai tergeser oleh gelandang-gelandang yang lebih muda seperti Bayu Pradana, Evan Dimas serta Muhammad Hargianto.
2. Mohammad Nasuha
Bek serba bisa asli Serang, Banten ini, selalu jadi pilihan utama dari Riedl. Di turnamen AFF Cup 2010, ia menempati posisi bek kiri meski berkaki kanan dan memakai nomor 2 yang umumnya dipakai oleh bek kanan.
Pada turnamen tersebut, ia tampil lugas baik saat menyerang ataupun bertahan. Torehan satu golnya ketika melawan Malaysia di leg kedua final turut melambungkan namanya.
Dedikasi luar biasanya ketika bertanding hingga membuat kepalanya berdarah dan harus diperban ketika menghadapi Filipina. Kendati begitu, performa pemain yang sempat bergabung lama dengan Sriwijaya FC ini meredup setelah pada musim 2012-2013 mengalami cedera parah.
1. Irfan Bachdim
Siapa yang tak kenal dengan Irfan Bachdim? Pemain timnas satu ini telah digandrungi kawula muda pada masanya.
Bachdim pada gelaran Piala AFF 2010 termasuk pemain muda yang diorbitkan oleh Riedl. Dalam turnamen tersebut, Bachdim dimainkan sedikit lebih bebas dibandingkan sang tandem, bomber naturalisasi gaek Cristian Gonzales.
Performa Bachdim yang saat itu masih membela Persema Malang sangatlah baik. Dua gol di pertandingan melawan Malaysia dan Laos membuktikan kemampuan pemain blasteran Arab-Belanda tersebut.
Sayangnya, pemain yang identik dengan nomor punggung 17 di timnas itu gagal tampil maksimal di beberapa turnamen internasional berikutnya. Pada AFF 2012, Bachdim gagal dimaksimalkan oleh Nil Maizar, sedangkan pada tiga turnamen setelahnya ia tak dipanggil timnas dengan berbagai alasan.
(Rivan Nasri Rachman)