PENYELENGGARAAN BRI Liga 1 2021-2022 tak hanya memberi berkah kepada pelaku UMKM dan pesepakbola Tanah Air, pemain asing juga kecipratan rezeki dari adanya kompetisi tahunan ini. Efek bergulirnya kompetisi sepakbola di Indonesia, pesepakbola asing bisa mendapatkan pemasukan yang maksimal.
Ketika kompetisi vakum 1,5 tahun efek pandemi Covid-19, para pemain asing kebingungan menghidupi keluarga mereka. Sebab, mereka hanya mendapatkan 25 persen dari gaji yang seharusnya mereka terima.
(Ciro Alves, salah satu pemain asing yang bersinar di BRI Liga 1 2021-2022)
Namun, ketika kompetisi kembali bergulir pada 27 Agustus 2021, pendapatan pemain juga terdongkrak. Selain itu, kehadiran pemain asing praktis meningkatkan pamor dan kualitas kompetisi.
Ambil contoh penghuni 11 besar top skor sementara Liga 1 2021-2022. Dari 11 pencetak gol teratas, 10 di antaranya diisi pemain asing!
Benar, posisi top skor untuk sementara dipegang penyerang berpaspor Indonesia, Ilija Spasojevic (Bali United), dengan 22 gol. Namun, Spasojevic bukan lahir dan besar di Indonesia, melainkan berasal dari Montenegro.
Ia mendapatkan paspor Indonesia setelah menjalani proses naturalisasi. Sekarang yang jadi pertanyaan, dari sekian banyak pemain asing di Indonesia, dominasi dari benua mana?
Akun Twitter @theaseanball, baru saja merilis sebaran pemain asing di BRI Liga 1 2021-2022. Ternyata, Benua Amerika Selatan atau zona Conmebol yang paling banyak mengirimkan wakil di BRI Liga 1 2021-2022, tepatnya 45 persen.
(Berikut sebaran pemain asing di BRI Liga 1 2021-2022 dan liga-liga top Asia Tenggara lainnya. (Foto: Twitter/@theaseanball)
Salah satu pemain benua Amerika Selatan yang tampil tokcer di kompetisi musim ini adalah Ciro Alves. Meski hanya membela Persikabo 1973, penyerang asal Brasil ini sudah mencetak 20 gol, alias hanya terpaut dua bola dari Spasojevic yang memperkuat Bali United.
Kemudian, menyusul benua Asia (25%), Eropa (23%), Afrika (4%), Asia Tenggara (1,5%) dan Amerika Utara dan Tengah (1.5%). Dulu sempat ada aturan, klub-klub Indonesia wajib menggunakan satu pemain asing asal Asia Tenggara.
Jika peraturan itu kembali digalakkan, otomatis bakal banyak pemain Asia Tenggara yang merumput di Indonesia. Menarik menanti peraturan apa selanjutnya yang bakal dikeluarkan PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi.
(Ramdani Bur)
