Wakil Presiden LFF, Khampheng Vongkhanty, juga sangat meyayangkan kejadian ini. Ia menilai ini telah merusak citra sepakbola Laos.
“Tindakan 45 pemain yang dilarang bermain seumur hidup oleh FIFA, telah merusak citra sepakbola Laos serta masa depan mereka sendiri. Karena itu, sangat penting untuk menghapus mereka dari sepakbola,” kata Khampheng Vongkhanty.
Match fixing memang masih kencang di kawasan Asia Tenggara. Sekarang tentu harapannya hal-hal seperti ini tak lagi terjadi di sepakbola, demi adanya integritas dari cabang olahraga yang paling digemari masyarakat dunia tersebut.
(Ramdani Bur)