“Thailand saat itu memiliki banyak penyerang hebat yang kerap menentukan hasil pertandingan, contohnya Kiatisuk Senamuang dan Worrawoot Srimaka. Itu membantu Thailand memenangkan banyak trofi ketika saya menjadi pelatih,” kata Peter Withe yang membantu Thailand juara Piala AFF 2000 dan 2002, mengutip dari Zing News, Rabu (22/12/2021).
(Kiatisuk Senamuang pesepakbola legenda Thailand)
“Ketika saya menangani Thailand, klub-klub jarang mengandalkan penyerang asing. Hal ini membuka peluang penyerang lokal seperti Kiatisuk Senamuang dan Worrawoot Srimaka untuk berkembang,” lanjut pelatih yang membawa Timnas Indonesia finis runner-up Piala AFF 2004.
“Namun, ketika saya menangani Indonesia tidak seperti itu (klub-klub justru mengandalkan penyerang asing). Saya mengatakan ini bukan karena tidak menghormati sepakbola Indonesia. Faktanya mereka lebih suka mengandalkan pemain asing, terutama di posisi penyerang. Hal ini sangat memengaruhi kualitas personel di tim nasional,” tegas pelatih yang dipecat Timnas Indonesia awal 2007.
Terlepas dari itu, ketiadaan penyerang tajam tetap membuat Timnas Indonesia tampil tajam di Piala AFF 2020. Timnas Indonesia tercatat sebagai tim tertajam dengan koleksi 13 gol dari empat pertandingan, alias rata-rata mengemas 3,25 gol per laga. (Ram)
(Rachmat Fahzry)