PELATIH Tim Nasional (Timnas) Indonesia, Shin Tae-yong, mengaku rugi dengan keputusan hanya diizinkan membawa maksimal dua pemain dari satu klub Liga 1 Indonesia untuk tampil di Piala AFF 2020. Kondisi ini sama persis dengan jelang Piala AFF 2016. Apakah ini pertanda Timnas Indonesia finis runner-up di Piala AFF 2020 layaknya 2016?
"Kita memang sudah dikoordinasikan maksimal hanya dua pemain dari setiap klub," kata Shin Tae-Yong kepada awak media, Selasa 9 November 2021 malam WIB.
(Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong)
“Aturan itu memang merugikan Timnas. Tapi, itu memang perlu untuk perkembangan liga agar kedepannya sepak bola Indonesia lebih maju. Jadi kita sama-sama mengalah demi kepentingan bersama," lanjut pelatih yang membawa Timnas Korea Selatan U-23 lolos ke final Piala Asia U-23 2016.
Dari 26 pemain yang dipanggil Timnas Indonesia saat ini, satu klub maksimal hanya melepas dua pemain saja. Penyebabnya karena kompetisi Liga 1 2021-2022 yang masih berjalan, yang mana baru berjalan 11 pertandingan.
Persib Bandung, Persikabo 1973, Persebaya Surabaya, Arema FC dan PSIS Semarang merupakan beberapa klub yang melepas masing-masing dua pemain ke Timnas Indonesia. Sementara itu, klub-klub lain hanya melepas satu pemain saja.
BACA JUGA: Jelang Piala AFF 2020, Malaysia Lebih Waspadai Vietnam ketimbang Timnas Indonesia
Seperti yang disinggung di atas, kondisi ini tak berbeda jauh dengan persiapan Timnas Indonesia jelang Piala AFF 2016. Malahan kondisinya lebih parah ketimbang sekarang. Saat itu, yang bergulir hanya sebatas turnamen yakni Indonesia Soccer Championship (ISC A).
