STADION La Cartuja, Sevilla, Spanyol, merupakan salah satu tempat berlangsungnya beberapa pertandingan Piala Eropa 2020. Akan tetapi, Stadion La Cartuja sejatinya hanyalah pilihan alternatif dari Federasi Sepakbola Eropa (UEFA) untuk pesta sepakbola terbesar di Benua Biru itu.
Sebelumnya, UEFA menunjuk Stadion San Mames, Bilbao, Spanyol, sebagai tuan rumah Piala Eropa 2020. Akan tetapi, pemerintah kota setempat tidak bisa menjamin pertandingan berlangsung dengan penonton karena pandemi Covid-19.
Alhasil, UEFA pun memindahkan semua pertandingan di Stadion San mames ke Stadion La Cartuja. Meski hanya pilihan alternatif, Stadion La Cartuja layak menjadi tuan rumah Piala Eropa 2020 karena punya fasilitas mumpuni.
Sejarah Stadion La Cartuja
Stadion La Cartuja resmi berdiri pada 1999 silam. Stadion ini dibangun dengan konsep multifungsi sehingga bisa menggelar pertandingan cabang olahraga (cabor) selain sepakbola, seperti atletik.
Tujuan utama pembangunan stadion ini adalah membantu Kota Sevilla untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2004 dan 2008. Akan tetapi, gelaran olahraga terbesar di dunia itu justru berlangsung di Kota Athena, Yunani (2004) dan Beijing, China (2008).
Karena tujuan awal pembangunannya untuk Olimpiade, Stadion La Cartuja pun memiliki nama lain, yaitu Stadion Olimpiade Sevilla. Sekadar informasi, stadion ini berkapasitas 60 ribu penonton.
Kapasitas sebesar itu membuat Stadion La Cartuja menjadi stadion terbesar keenam di Spanyol. Meski begitu, stadion ini tidak dijadikan kandang oleh dua tim besar Kota Sevilla, yaitu Sevilla dan Real Betis.
Sevilla memilih berkandang di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, sedangkan Betis menempati Stadion Benito Villamarin. Padahal, kapasitas Stadion La Cartuja lebih besar ketimbang kandang dua tim itu.
Namun, Stadion La Cartuja kini mendapatkan kehormatan untuk menggelar beberapa pertandingan Piala Eropa 2020. Orang-orang akan bisa melihat kemegahan stadion berumur 22 tahun ini.